Pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan oleh pemerintah gencar dilaksanakan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu material konstruksi yang paling sering digunakan di Indonesia adalah material beton. Beton sudah digunakan lebih dari 60% proyek pembangunan konstruksi di Indonesia (Kementrian PUPR, 2013). Berbagai macam inovasi beton sudah banyak dikembangkan dan dimanfaatkan dalam dunia konstruksi, salah satunya dengan penambahan zat aditif atau pozzolanic pada campuran beton. Pada penelitian ini digunakan bahan tambah silica fume sebagai pengganti sebagian semen.

Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana pengaruh penambahan silica fume sebesar 0%; 5%; 10%; 15%; 20%; dari berat pengikat beton, terhadap tegangan dan regangan beton. Dalam proses pembuatan benda uji, digunakan penambahan superplasticizer sebanyak 1%. Benda uji yang digunakan berupa silinder beton dengan tinggi 30 cm dan diameter 15 cm. Pengujian kuat tekan menggunakan dua alat, yaitu Compression Testing Machine (CTM) digital dan Compression Testing Machine (CTM) analog pada umur 28 hari. Dari hasil pengujian, didapatkan nilai kuat tekan beton, tegangan dan regangan selama pembebanan berlangsung.

Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatkan persentase besarnya tegangan yang mampu diterima beton pada beton dengan variasi silica fume 0%, 5%, 10%, kemudian mulai terjadi penurunan pada silica fume 15% dan 20%. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa regangan pada beton dengan kadar 10% memiliki nilai regangan terkecil senilai 0,00195. Nilai maksimum hasil uji tegangan dan regangan pada beton silica fume berada pada kadar 10%.