×
Kedelai (Glycine max L./Merr) merupakan komoditas pangan yang dibutuhkan masyarakat Indonesia, namun mengalami penurunan produksi akibat degradasi lahan. Aplikasi biochar sekam padi dengan pupuk majemuk NPK diduga mampu mengurangi penggunaan pupuk majemuk NPK serta meningkatkan produktivitas kedelai di tanah kering alfisol. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data pengaruh aplikasi biochar sekam padi dan pupuk majemuk NPK pada sifat kimia tanah dan hasil tanaman kedelai di tanah kering alfisol. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2022 hingga Mei 2023 di Desa Kwangsan, Jumapolo. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 10 perlakuan dan 3 ulangan. Dosis yang digunakan adalah 300 kg/ha pupuk majemuk NPK dan 10 ton/ha biochar sekam padi dengan perlakuan percobaan yaitu 0% NPK + 0? (Kontrol), 100% NPK + 0?, 100% NPK + 100?, 75% NPK + 100?, 50% NPK + 100?, 25% NPK + 100?, 100% NPK + 50?, 75% NPK + 50?, 50% NPK + 50?, dan 25% NPK + 50?. Parameter sifat kimia yang dikaji pada penelitian ini adalah pH tanah, C-Organik, N total, N tersedia, P total, P tersedia, retensi P, K total, Kdd, KTK, dan KB. Parameter hasil tanaman kedelai yang dikaji pada penelitian ini adalah jumlah polong total, jumlah polong isi, bobot basah polong, bobot kering polong, bobot 1000 biji, dan bobot biji kering/petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk majemuk NPK dan biochar dapat meningkatkan sifat kimia tanah dan hasil tanaman kedelai di tanah kering alfisol. Aplikasi 50% NPK dan 50% merupakan biochar dosis paling baik pengaruhnya terhadap sifat kimia tanah dan hasil tanaman kedelai di tanah kering alfisol, yaitu pada P tersedia (4,79 ppm), retensi P (86,45%), KB (53,84%), jumlah polong total (35,90), jumlah polong isi (32,33), bobot kering polong (14,76 g), dan bobot 1000 biji (245,39 g).