Penulis Utama : Dita Eka Novriana
NIM / NIP : S201908001
× <!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false EN-ID X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-font-kerning:1.0pt; mso-ligatures:standardcontextual; mso-fareast-language:EN-US;} </style> <![endif]-->

Latar Belakang

Kondiloma akuminata (KA) merupakan infeksi menular seksual yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) dan sering ditemukan pada kelompok yang rentan atau sudah mengalami infeksi human immunodeficiency virus (HIV). Hubungan infeksi HPV dan HIV dapat berlangsung dua arah sehingga meningkatkan kerentanan terhadap infeksi kedua virus tersebut. Kedua jenis virus ini memiliki kemampuan untuk memanipulasi ekspresi faktor transkripsi nuclear factor kappa beta (NF-ĸβ) yang akan meningkatkan jumlah salinan virus.

Penelitian ini dilakukan untuk menilai ekspresi NF-ĸβ berdasarkan status HIV pada pasien KA.

Tujuan

Menilai perbedaan ekspresi NF-ĸβ pada pasien KA dengan status HIV reaktif dan non-reaktif

Metode

Rancangan penelitian ini menggunakan desain observasional analitik potong lintang pada pasien KA di Rumah Sakit Dr. Moewardi (RSDM) Surakarta pada Maret – Mei 2023. Sampel KA diambil dari biopsi kemudian dilakukan pemeriksaan imunohistokimia di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Pasien KA juga dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui status HIV dengan menggunakan metode ELISA di Laboratorium Patologi Klinik RSDM.

Hasil Penelitian

Subyek berjumlah 30 orang yang terdiri dari 15 subyek dengan status HIV non-reaktif dan 15 subyek dengan status HIV reaktif. Pada analisis menggunakan uji Independent T-test didapatkan perbedaan yang bermakna pada antara status HIV terhadap ekspresi NF-ĸβ. Berdasarkan uji Chi square didapatkan status HIV dan orientasi seksual memiliki hubungan yang kuat terhadap ekspresi NF-ĸβ.

Kesimpulan

Terdapat perbedaan ekspresi NF-ĸβ pada pasien KA berdasarkan status HIV