×
Pendahuluan: Artritis Reumatoid (AR) merupakan penyakit inflamasi sendi progresif dan prevalensinya meningkat terutama pada usia tua. Dampak jangka panjang adalah terjadinya kerusakan sendi dan disabilitas dengan keparahan sesuai derajat status aktivitas penyakit (skoring CDAI) yang dipengaruhi keberhasilan terapi (DMARD) dan beberapa faktor lain. Penelitian terdahulu menunjukkan adanya penurunan derajat aktivitas penyakit setelah terapi DMARD, tetapi belum melihat faktor lain yang mempengaruhi hal tersebut, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk meneliti lebih lanjut terkait dengan profil status aktivitas penyakit pasien AR pasca terapi DMARD di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Metode: Penelitian menggunakan studi deskriptif dengan desain cross sectional. Subjek penelitian merupakan pasien AR rawat jalan di poliklinik reumatologi bagian penyakit dalam RSUD Dr. Moewardi dengan jumlah sampel 22 berdasarkan penentuan teknik purposive sampling. Data primer diambil dari wawancara dan pemeriksaan fisik dengan pasien, sementara data sekunder diperoleh melalui rekam medis. Data kemudian diolah dan disajikan secara deskriptif dengan analisis tabel dan grafik.
Hasil: Data status aktivitas penyakit didominasi oleh aktivitas sedang (50%), lalu rendah (27%), dan tinggi (23%). Usia didominasi rentang 50-59 tahun (32%), jenis kelamin didominasi perempuan (82%), pendidikan terakhir didominasi lulusan SMA (41%), dan pekerjaan ibu rumah tangga (41%), DMARD didominasi Methotrexate (64%), sementara dominasi durasi penggunaan DMARD adalah >36 bulan (36%).
Simpulan: Data menunjukkan bahwa berbagai variabel seperti jenis dan lama penggunaan DMARD sangat berperan menentukan status aktivitas penyakit AR yang dinilai melalui skoring CDAI.