Studi Bioremediasi Tanah Tercemar Pestisida Berbahan Aktif Klorpirifos, Dampaknya pada Kesuburan Tanah dan Pertumbuhan Tanaman
Penulis Utama
:
Sutheta Putra Mahdani
NIM / NIP
:
H0219094
×<p>Di era revolusi industri, sektor pertanian tidak bisa lepas dari masalah lingkungan. Salah satu masalah tersebut adalah pencemaran pestisida. Serangan penyakit dan hama pada tanaman membuat petani menggunakan pestisida secara berlebihan sehingga menyebabkan pencemaran dan penurunan produktivitas tanah, oleh karena itu perlu dilakukan bioremediasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesuburan tanah dari hasil bioremediasi menggunakan tanaman biduri yang dikombinasikan dengan bakteri dan biochar pada tanah pertanaman bawang merah di Kabupaten Brebes yang tercemar pestisida klorpirifos. Jenis penelitian ini adalah eksperimen di rumah kaca, menggunakan rancangan percobaan faktorial dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 2 faktor yaitu agen bioremediasi (A0: tanpa agen bioremediasi, A1: <em>Atlantibacter hermannii</em>, A2: Konsorsium bakteri) dan Biochar Tempurung Kelapa (B0: Tanpa Biochar, B1: Dengan Biochar). Terdapat 6 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali untuk setiap perlakuan, sehingga terdapat 18 unit percobaan. Data dianalisis secara statistik dengan menggunakan ANOVA, Duncan Mutiple Range Test (DMRT) dan korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan konsorsium bakteri dan biochar dapat meningkatkan N-Total tanah 37,50?n K-Tersedia tanah 38,47% lebih tinggi dari tanah awal. Bioremediasi menggunakan inokulum <em>Atlantibacter hermannii </em>dapat meningkatkan P-Tersedia tanah 12 kali lebih tinggi dari tanah awal. Bioremediasi menggunakan inokulum konsorsium bakteri juga memberikan hasil yang baik pada serapan N tanaman, yaitu nilainya 10,34% lebih tinggi dari kontrol. Penggunaan konsorsium bakteri dan biochar mampu memberikan nilai tertinggi serapan P tanaman sebesar 19,76% lebih tinggi dibanding kontrol. Bioremediasi menggunakan <em>Atlantibacter hermannii</em> dan biochar mampu menghasilkan nilai serapan K tanaman tertinggi, dimana nilainya 105% lebih tinggi dibanding kontrol. Pemberian bakteri dan biochar mampu mendukung pertumbuhan tanaman biduri. Pemberian inokulum <em>Atlantibacter hermannii</em> merupakan perlakuan terbaik dalam meningkatkan tinggi tanaman sebesar 35 cm lebih tinggi 3,55?ri kontrol. Bioremediasi menggunakan inokulum konsorsium bakteri mampu menghasilkan jumlah daun tanaman biduri tertinggi yaitu sebanyak 23 helai lebih tinggi 21,05?ri kontrol. Berat kering tanaman tertinggi dengan diberikan inokulum <em>Atlantibacter hermannii </em>dan biochar yaitu sebesar 7,8 g lebih tinggi 35,18?ri kontrol. Bioremediasi tanah tercemar pestisida klorpirifos menggunakan tanaman biduri yang dikombinasikan dengan bakteri dan biochar mampu menurunkan kadar pestisida klorpirifos dan mampu meningkatkan kesuburan tanah, sehingga dapat dijadikan alternatif untuk mencapai pertanian berkelanjutan.</p>
×
Penulis Utama
:
Sutheta Putra Mahdani
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
H0219094
Tahun
:
2024
Judul
:
Studi Bioremediasi Tanah Tercemar Pestisida Berbahan Aktif Klorpirifos, Dampaknya pada Kesuburan Tanah dan Pertumbuhan Tanaman
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - Fak. Pertanian - 2024
Program Studi
:
S-1 Ilmu Tanah
Kolasi
:
Sumber
:
Kata Kunci
:
Bioremediasi, Kesuburan Tanah, Pestisida, Tanaman Biduri, Bakteri, Biochar