Penulis Utama : Putri Fortuna Salsabila
NIM / NIP : S022208032
×

Subjek dan Metode: Penelitian cross-sectional ini dilakukan di desa Payaman, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur pada bulan Oktober-November. Sebanyak 200 pengrajin anyman bambu dipilih secara acak menggunakan random number generator. Variabel dependen pada penelitian ini adalah Musculoskeletal Disorders (MSDs). Variabel independen pada penelitian ini stres kerja, usia, masa kerja, durasi kerja, dan kebiasaan olahraga instrumen penelitian menggunakan kuesioner Nordic Body Map, kuesioner stres kerja, dan wawancara terkait usia, masa kerja, durasi kerja, dan kebiasaan olahraga. Metode analisis data menggunakan Analisis regresi linier ganda.

Hasil: Pengrajin anyaman yang memiliki stres kerja yang tinggi rata-rata memiliki skor Musculoskeletal Disorders (MSDs) 0.19 unit lebih tinggi daripada stres kerja yang rendah (b = 0.19, CI 95% = -3.79 hingga 4.17., p=0.925). Pengrajin anyaman yang berusia 40 tahun keatas rata-rata memiliki skor Musculoskeletal Disorders (MSDs). 9.44 unit lebih tinggi daripada usia kurang dari 40 tahun (b = 9.44, CI 95% = 4.70 hingga 14.18., p<0>Musculoskeletal Disorders (MSDs) 3.34 unit lebih tinggi daripada masa kerja kurang dari 5 tahun (b = 3.34, CI 95% = -2.77 hingga 9.44., p=0.282). Pengrajin anyaman yang memiliki durasi kerja 5 jam/hari keatas rata-rata memiliki skor Musculoskeletal Disorders (MSDs) 7.12 unit lebih tinggi daripada durasi kerja kurang dari 5 jam/hari (b = 7.12, CI 95% = 3.09 hingga 11.15., p=0.001). Pengrajin anyaman. Pengrajin anyaman yang memiliki kebiasaan olahraga 30 menit/hari keatas rata-rata memiliki skor -4.77 unit lebih tinggi menurunkan terjadinya Musculoskeletal Disorders, daripada kebiasaan olahraga pengrajin anyaman kurang dari 30 menit/hari (b = -4.77, CI 95% = -8.47 hingga -1.07., p=0.012).

Kesimpulan: Stres kerja yang tinggi dengan hubungan yang tidak signifikan secara statistik, masa kerja ≥5 tahun dengan hubungan yang tidak signifikan secara statistik, usia ≥40 tahun, durasi kerja ≥5 jam dapat meningkatkan risiko MSDs pada pengrajin anyaman bambu. Kebiasaan olahraga ≥30 menit/ hari dapat menurunkan risiko MSDs pada pengrajin anyaman bambu.

×
Penulis Utama : Putri Fortuna Salsabila
Penulis Tambahan : 1. Sumardiyono
2. Bhisma Murti
3.
NIM / NIP : S022208032
Tahun : 2024
Judul : Determinan Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pengrajin Anyaman Bambu Di Lamongan, Jawa Timur
Edisi :
Imprint : Surakarta - Sekolah Pascasarjana - 2024
Program Studi : S-2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Musculoskeletal Disorders; stres kerja; usia; masa kerja; durasi kerja; kebiasaan olahraga; pengrajin anyaman bambu.
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Sumardiyono, SKM, M.Kes.
2. Prof. Bhisma Murti, dr., MPH., M.Sc., Ph.D
Penguji : 1. Dr. Setyo Sri Rahardjo, dr., M.Kes
2. Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr., PAK., MM., M.Kes., SpKKLP
Catatan Umum : Tidak ada DOI (1)
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.