×
Siswa yang berada dalam tahun terakhir di SMA menghadapi tuntutan akademik yang semakin tinggi. Tantangan yang semakin meningkat ini harus diikuti oleh kompetensi adaptasi yang tinggi. Siswa harus memiliki daya tahan untuk beradaptasi secara positif dalam menghadapi situasi sulit atau disebut dengan resiliensi. Resiliensi pada siswa kelas XII SMA diduga berkaitan dengan mindset siswa. Mindset mampu memengaruhi respons dan cara siswa dalam menghadapi tantangan ataupun kesulitan. Dalam penelitian ini, mindset yang dimaksud merupakan mindset yang bergerak kontinum dari fixed mindset menuju growth mindset. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara mindset dengan resiliensi pada siswa kelas XII SMAN 5 Surakarta. Sampel penelitian merupakan 190 siswa kelas XII SMAN 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2023/2024 yang diperoleh melalui simple random sampling. Resiliensi diukur menggunakan Skala Resiliensi (r=0,902) dan mindset diukur dengan Skala Mindset (r=0,801). Berdasarkan uji hipotesis melalui korelasi product moment Pearson, dibuktikan bahwa mindset dan resiliensi memiliki hubungan positif yang signifikan (r=0,372; p=0,000). Semakin siswa memiliki growth mindset, maka semakin tinggi resiliensi yang dimiliki. Hubungan yang terjadi tergolong rendah dan mindset menentukan resiliensi sebesar 13.8% (r⊃2;=0,138). Berdasarkan analisis tambahan melalui Independent Sample t-test, siswa laki-laki ditemukan memiliki resiliensi yang lebih tinggi daripada siswa perempuan (Mdifference= 3,478; p=0,027). Namun, tidak ada perbedaan resiliensi dilihat dari jurusan (p=0,294), serta tidak ada perbedaan mindset pada kelompok siswa ditinjau dari jenis kelamin (p=0,186) ataupun jurusan (p=0,079).