Putri Amalina Nafisa. S532002008. Pengaruh Pemberian Sari Tapai Ketan Hitam terhadap Kadar SCFA, HDL, dan Trigliserida pada Tikus Model Sindrom Metabolik. Tesis. Pembimbing I: Prof. Dr. Ida Nurwati, dr., M.Kes. Sp.Ak. Pembimbing II: Dr. Wachid Putranto, dr., Sp.PD-KGH.FINASIM. Program Studi Ilmu Gizi, Sekolah Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
ABSTRAK
Latar Belakang: Sindrom metabolik adalah kelompok faktor risiko metabolik yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2 (DMT2) dan penyakit jantung koroner (PJK). Penggunaan banyaknya obat dalam jangka waktu panjang pada tatalaksana sindrom metabolik dapat menyebabkan ketidakdisiplinan dan efek samping yang mungkin timbul. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan pangan fungsional seperti Sari Tapai Ketan Hitam (STKH) sebagai pengobatan non-farmakologi yang memiliki potensi dalam memodulasi mikrobiota usus dan manajemen sindrom metabolik untuk membatasi penggunaan obat dan meminimalkan efek samping yang mungkin terjadi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengeahui pengaruh STKH terhadap kadar Short Chain Fatty Acids (SCFA), HDL (High Density Lipoprotein), dan trigliserida pada tikus sindrom metabolik. Metode: Penelitian ini menggunakan randomized pre and post test control group design. Menggunakan metode simple random sampling, 30 ekor tikus Sprague Dawley (SD) dipilih secara acak dan dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu KN (Kontrol Normal), K- (Tikus sindrom metabolik tanpa diberikan iinterviensi), K+ (diberi metformin), P1 (diberi STKH 4,5 mg/KgBB) dan P2 (diberi STKH 9 mg/KgBB). Tikus diinduksi dengan high fat diet (HFD) dan streptozotocin (STZ)-nicotinamide (NA) untuk membuat kondisi sindrom metabolik. Analisis data menggunakan uji One Way ANOVA dengan uji post hoc Tukey. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok Kontrol Negatif (K-) mengalami penurunan kadar SCFA, HDL, dan peningkatan kadar trigliserida yang signifikan dibandingkan dengan kelompok normal (N). Pemberian STKH pada kelompok P1 menunjukkan perbaikan signifikan pada kadar HDL dan trigliserida, meski tidak terdapat peningkatan signifikan pada kadar SCFA, dan kelompok P2 menujukkan peningkatan signifikan pada kadar SCFA, HDL, dan penurunan kadar trigliserida yang signifikan. Kesimpulan: Pemberian STKH pada kelompok P1 dapat meningkatkan kadar HDL dan menurunkan kadar trigliserida pada tikus sindrom metabolik, sedangkan pada kelompok P2 dapat meningkatkan kadar SCFA dan HDL, serta menurunkan kadar trigliserida