×
Memiliki anak dengan disabilitas merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi keluarga yang mengalaminya, karena setiap individu pasti mendambakan keluarga yang utuh dan sempurna. Tercatat sebanyak 2.197.833 atau 9,6?ri jumlah anak penyandang disabilitas di seluruh dunia berasal dari Indonesia. Tantangan yang dihadapi dalam mendampingi anak dengan disabilitas yang tidak diiringi dengan coping strategy yang baik dapat menjadi stressor tersendiri bagi keluarga, terutama orangtua. Perbedaan coping strategy dan intensitas waktu interaksi dengan anak antara ayah dan ibu yang berbeda, serta faktor lain seperti usia serta tingkat pendidikan dapat berpengaruh pula terhadap perbedaan resiliensi orangtua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat resiliensi ditinjau dari jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan pada orangtua dengan anak disabilitas di Kota Surakarta. Sebanyak 40 orangtua dengan anak disabilitas di UPTD Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusif Kota Surakarta yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling tergabung dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner FRS-16 (Family Resilience Scale-16) dengan 16 item yang dinyatakan valid dan reliabel (???? = 0,945 > 0,6). Penelitian kuantitatif dengan metode komparatif ini menggunakan analisis data uji independent sample t-test dan uji one-way Anova dengan resiliensi sebagai variabel tergantung dan jenis kelamin, usia partisipan, usia anak, serta tingkat pendidikan sebagai variabel bebas. Hasil analisis menggunakan uji yang ada menunjukkan bahwa perbedaan tingkat resiliensi berdasar variabel jenis kelamin (p = 0,545) dan tingkat pendidikan (p = 0,895) menunjukkan tidak terdapat perbedaan pada tingkat resiliensi, sedangkan pada variabel usia partisipan (p = 0,036) dan usia anak (p = 0,024) menunjukkan adanya perbedaan resiliensi ditinjau dari usia pada orangtua dengan anak disabilitas. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan resiliensi pada orangtua dengan anak disabilitas ditinjau dari Usia, baik usia anak maupun usia partisipan, namun tidak ditemukan perbedaan resiliensi pada orangtua dengan anak disabilitas ditinjau dari Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan.