Pendahuluan: Stunting merupakan masalah pertumbuhan yang disebabkan oleh banyak faktor. Tinggi badan, riwayat IMT, dan anemia pada kehamilan merupakan faktor maternal yang diperkirakan mempengaruhi kejadian stunting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tinggi badan, riwayat IMT, dan riwayat anemia pada kehamilan dengan kejadian stunting.

Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional dengan desain penelitian case control. Subjek penelitian ditetapkan dengan metode simple random sampling dengan 35 balita stunting dan 35 balita tidak stunting usia 12-59 bulan di Puskesmas Gilingan. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara dan pengisian kuesioner. Uji statistik yang digunakan untuk analisis bivariat menggunakan uji chi square sedangkan analisis multivariat diuji menggunakan regresi logistik berganda.

Hasil: Tinggi badan ibu berhubungan dengan kejadian stunting (p=0.000), IMT berhubungan dengan kejadian stunting (p=0.028), anemia tidak berhubungan dengan kejadian stunting (p=0.088), MPASI tidak berhubungan dengan kejadian stunting (p=0.784), ASI eksklusif tidak berhubungan dengan kejadian stunting (p=0.440), BBLR tidak berhubungan dengan kejadian stunting (p=0.733), dan tinggi badan ibu, IMT, dan anemia berhubungan dengan kejadian stunting (p=0.480).

Simpulan: Terdapat hubungan signifikan antara tinggi badan ibu dengan kejadian stunting, IMT dengan kejadian stunting, dan tinggi badan, IMT, dan anemia dengan kejadian stunting. Tidak terdapat hubungan signifikan antara anemia dengan kejadian stunting, MPASI dengan kejadian stunting, ASI eksklusif dengan kejadian stunting, dan BBLR dengan kejadian stunting.