Penelitian ini bertujuan untuk melihat keberhasilan sinergitas antar pemangku kepentingan dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kota Surakarta. Target zero stunting Kota Surakarta pada tahun 2022 tidak terpenuhi, sehingga Pemerintah Kota Surakarta memperpanjang sampai tahun 2024 dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan parameter komunikasi yang efektif, umpan balik yang cepat, kepercayaan, dan kreativitas untuk mengukur keberhasilan sinergitas. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara kepada informan terpilih dan studi dokumentasi berupa dokumen kebijakan, laporan, dan berita media massa. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber dengan menilai keabsahan data melalui penggalian dari berbagai sumber. Teknik analisis data dilakukan dengan tahapan kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan masih ditemukan miskomunikasi antar pemangku kepentingan yaitu Dinas Kesehatan, DP3AP2KB, dan masyarakat terkait dengan persebaran data stunting. Komunikasi antara Dinas Kesehatan dengan PT Solo Abadi Indonesia belum efektif karena Dinas Kesehatan dinilai kurang memahami maksud dari PT Solo Abadi Indonesia. Umpan balik yang diberikan oleh Dinas Kesehatan dinilai kurang cepat dan tidak dapat memberi kepastian pada PT Solo Abadi Indonesia, sehingga berdampak pada kurangnya rasa percaya dari PT Solo Abadi Indonesia kepada Dinas Kesehatan. Pada parameter kreativitas, inovasi keluaran baru tidak ditunjukkan oleh BAPPEDA, DP3AP2KB, dan Dinas Kesehatan. Inovasi baru diciptakan oleh masyarakat melalui program Dapur Sehat Atasi Stunting, Baby Cafe Bintangku, pemberian makanan pokok oleh Pedagang Pasar Legi kepada balita dan ibu hamil, Jumat Berkah Cegah Stunting, Kader Gizi Cegah Stunting, serta Gerakan Berbagi Telur Anak Stunting. Inovasi dari PT Solo Abadi Indonesia berupa Metrisis Antropometri Kit dan aplikasi MetrisisApp. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sinergitas antar pemangku kepentingan dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kota Surakarta belum berhasil. Penguatan dalam aspek komunikasi secara efektif dan umpan balik yang cepat antar pemangku kepentingan akan turut menentukan keberhasilan pencapaian target zero stunting 2024 di Kota Surakarta.