×
Pendahuluan: Sindrom metabolik menyebabkan inflamasi hepar melalui aktivasi Nuclear Factor Kappa-Light-Chain-Enhancer of Activated B Cells (NF-kb). Ekstrak etanolik daun kelor mengandung fitokimia yang menghambat aktivasi NF-kb. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanolik daun kelor terhadap ekspresi NF-kb hepar tikus Wistar model sindrom metabolik terinduksi.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik. Variabel bebas adalah dosis ekstrak etanolik daun kelor dan variabel terikat adalah ekspresi NF-kb hepar tikus Wistar. Subjek penelitian adalah 30 ekor tikus Wistar yang dibagi lima kelompok yaitu kelompok tikus normal (K1), kelompok tikus sindrom metabolik (K2), dan kelompok tikus sindrom metabolik dengan pemberian ekstrak etanolik daun kelor (K3, K4, K5). K3, K4, dan K5 diberikan ekstrak etanolik daun kelor dengan dosis 150 mg/kgBB, 250 mg/kgBB, dan 350 mg/kgBB. Ekspresi NF-kb hepar dievaluasi menggunakan H-Score kemudian dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis, uji Post-hoc Mann-Whitney, dan uji korelasi Spearman.
Hasil: Nilai rerata H-Score pada K1, K2, K3, K4, K5 secara berurutan yaitu 135,81±17,627; 265,36±10,530; 153,88±24,793; 163,14±26,824; 152,16±25,559. Hasil uji Mann-Whitney antara kelompok 2 dengan kelompok 3, 4, dan 5 diketahui nilai p<0>Spearman diketahui nilai p>0,05 yang menunjukan tidak terdapat korelasi antara peningkatan dosis ekstrak daun kelor terhadap ekspresi NF-kb hepar tikus Wistar.
Simpulan: Pemberian ekstrak etanolik daun kelor berpengaruh dalam menurunkan ekspresi NF-kb hepar tikus Wistar. Namun, tidak terdapat korelasi antara peningkatan dosis pemberian ekstrak etanolik daun kelor dengan ekspresi NF-kb hepar tikus Wistar.