×
Mahasiswa berada di fase emerging adulthood, yaitu transisi dari masa remaja menuju dewasa, pada perkiraan usia 18 sampai 25 tahun, yang mana sebagian besar pencapaian dari eksplorasi identitas terjadi di masa emerging adulthood daripada remaja. Waktu makan yang terbatas, pertemuan atau event tertentu, jam kuliah yang padat dan ketat, dapat membuat mahasiswa lebih memilih makanan siap saji yang cenderung praktis dan cepat. Perilaku makan pada mahasiswa dipengaruhi oleh faktor dalam diri individu seperti stres dan citra tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) hubungan antara stres dan citra tubuh dengan perilaku makan, (2) hubungan antara stres dengan perilaku makan, (3) hubungan antara citra tubuh dengan perilaku makan.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional. Total populasi adalah 926 mahasiswa program studi Psikologi UNS dan sampel sejumlah 280 responden didapatkan melalui teknik simple random sampling. 3 skala dalam penelitian ini yaitu, skala perilaku makan (α:0,823), skala stres (α:0,864), dan skala citra tubuh (α:0,890). Data dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil analisis uji simultan F menunjukkan nilai signifikansi p=0,000 (<0 Fhitung=29,084 Ftabel=3,0283657> Ftabel) dengan kekuatan hubungan yang sedang (R=0,417). Hasil analisis uji korelasi parsial menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara stres dengan perilaku makan (p=0,000) sementara itu citra tubuh tidak memiliki hubungan dengan perilaku makan (p=0,094). Total sumbangan efektif kedua variabel prediktor adalah 17,4% (Rsquare=0,174).
Hasil uji hipotesis menunjukkan: (1) adanya hubungan yang signifikan antara stres dan citra tubuh dengan perilaku makan, (2) adanya hubungan antara stres dengan perilaku makan, dan (3) tidak terdapat hubungan antara citra tubuh dengan perilaku makan pada mahasiswa Program Studi Psikologi UNS.