Pemikiran kritis saat menggunakan ChatGPT dalam penelitian di masa depan akan diperlukan, mendapatkan jawaban dan kode dari ChatGTP dapat menjadi hambatan untuk meningkatkan pemikiran kritis dan keterampilan pemecahan masalah siswa mendapatkan jawaban, dan kode ChatGPP dapat menjadi penghalang untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah siswa. Inilah sebabnya mengapa penelitian diperlukan untuk mencari tahu bagaimana sistem chatGPT ini mempengaruhi siswa berpikir kritis.Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur menggunakan pedoman untuk wawancaranya berdasarkan aspek pemikiran kritis.Sebagai alat untuk membantu penelitian dapat dikatakan cukup membantu karena dapat memberikan penjelasan dan bantuan lebih lanjut dalam penulisan. Sebagai alat untuk membantu dalam tugas membutuhkan pengawasan lebih lanjut karena beberapa dari mereka memahami bahwa hasil ChatGPT sudah cukup valid jawaban dalam menyelesaikan tugas. Potensi besar ChatGPT dapat dikatakan sebagai pedang dua mata karena bagi mereka yang sudah memahami bagaimana chatGPT bekerja dapat menggunakannya seefisien mungkin, tetapi untuk merekayang tidak mengerti itu bisa menjadi alat penipuan untuk mendapatkan jawaban cepat dan mudah.