×
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses collaborative governance dalam sebuah pelaksanaan revitalisasi pembangunan Masjid Agung Madaniyah Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini menggunakan teori collaborative governance oleh Bryson dan Crosby yang memiliki enam indikator yaitu membuat kesepakatan bersama, membangun kepemimpinan, membangun legitimasi, membangun kepercayaan, mengelola konflik, dan perencanaan. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Analisis data penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa proses collaborative governance dalam pelaksanaan revitalisasi pembangunan masjid agung ini telah dilaksanakan serta berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan para aktor yang terlibat yakni dari pihak DPUPR Karanganyar, Disdagperinaker Karanganyar, Dinas Perhubungan Karanganyar, konsultan perencana, paguyupan PKL serta pengelola parkir yang ada sudah memenuhi keenam indikator yang diungkapkan oleh Bryson dan Crosby yaitu sudah membuat kesepakatan bersama antar aktor yang terlibat melalui berbagai teknis pelaksanaan, sudah membangun kepemimpinan dengan baik, sudah membangun legitimasi antar aktor, sudah membangun kepercayaan antar satu dengan yang lain dengan caranya masing-masing, sudah mengelola konflik dengan baik dan efektif, dan adanya sebuah perencanaan dengan adanya visi dan tujuan yang jelas. Meskipun disisi lain terdapat kekurangan yaitu masih kurangnya keterlibatan masyarakat dalam proses kolaborasi ini. Dengan demikian, rekomendasi yang dapat diberikan yaitu sebaiknya pemerintah melibatkan masyarakat dalam setiap proses pelaksanaan pembangunan untuk dapat menyampaikan aspirasinya. Sehingga pemerintah akan mendapatkan pandangan baru tidak hanya dari sudut pandang pemerintah dan swasta saja, tetapi juga dari sudut pandang masyarakat.