×
Penelitian ini bertujuan untuk merancang Key Performance Indicator (KPI) sebagai dasar pengukuran kinerja pada PT Sritex, khususnya Divisi Pergudangan. Divisi ini merupakan salah satu divisi penting pada perusahaan yang menyimpan dan menjamin kualitas produk sebelum dikirim ke konsumen maupun divisi finishing untuk melewati proses akhir. Namun, karena aktivitas yang cukup kompleks menyebabkan sering terjadinya aktivitas lembur pada karyawan dan menyebabkan perusahaan harus mengeluarkan sejumlah uang untuk biaya overtime. Pada kondisi eksisting, pengukuran kinerja pada PT Sritex masih menerapkan performance appraisal atau penilaian dari rekan kerja yang dinilai kurang akurat. Sehingga, penelitian ini merancang KPI menggunakan pendekatan Balance Scorecard sebagai dasar penetuan KPI yang berorientasi pada keberlanjutan perusahaan. KPI yang telah dirancang kemudian disusun dalam sebuah kuesioner untuk dibagikan kepada key person dan stakeholder terkait untuk menilai besarnya bobot pada masing-masing indikator. Pengukuran kinerja ini menghasilkan 26 buah KPI, yang terdiri dari 2 indikator perspektif keuangan, 3 indikator perspektif pelanggan, 16 indikator perspektif proses bisnis internal, dan 5 indikator perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Berdasarkan hasil Simulasi, PT Sritex memiliki skor 56,20% atau dalam kategori Risk of Project Failure, dimana memiliki potensi kegagalan yang membutuhkan banyak perbaikan. Rendahnya tingkat performansi disebabkan karena beberapa KPI yang memiliki angka minus karena tidak berhasil mencapai target yang diberikan oleh perusahaan, khususnya KPI A1 (biaya operasional Gudang) dan C5 (aktivitas stok opname). Sehingga, diperlukan adanya perbaikan sistem operasional pada divisi Gudang tersebut akan kegiatan dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Penelitian ini terbatas pada satu divisi tidak secara keselurahan perusahaan dan hanya pada aspek kinerja operasional tanpa mempertimbangkan masalah lainnya.