Penulis Utama : Nanda Mutiara Pradiana Wulandari
NIM / NIP : H0219071
×

Salah satu upaya yang dilakukan oleh petani untuk meningkatkan hasil pertanian adalah menggunakan pupuk anorganik dengan dosis yang tinggi. Penggunaan pupuk anorganik dalam jangka waktu yang panjang akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan maupun kesehatan manusia. Untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik ada alternatif yang dapat digunakan yaitu menggunakan pupuk hayati dengan memanfaatkan mikroorganisme seperti jamur fungsional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi jamur fungsional dari penggunaan lahan sawah, hutan, kebun sayur, dan permukiman di wilayah lereng barat Gunung Lawu. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif eksploratif dan eksperimen di rumah kaca. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2022 sampai dengan Februari 2023. Pengambilan sampel tanah dilakukan di lereng barat Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar dan analisis laboratorium dilakukan di Laboratorium Biologi dan Bioteknologi Tanah serta Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret. Karakterisasi molekuler isolat jamur yang ditemukan dilakukan di  PT. Genetika Science. Uji potensi konsorsium jamur sebagai biofertilizer dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret. Hasil isolasi jamur dari empat penggunaan lahan di lereng barat Gunung Lawu diperoleh empat spesies jamur yaitu pada lahan sawah (LS) terdapat spesies jamur Aspergillus ibericus dan Aspergillus flavus, pada lahan hutan (LH) terdapat spesies jamur Aspergillus sp., Aspergillus ibericus, Aspergilus aculeatus, dan Aspergillus flavus, pada lahan kebun sayur (LY) dan lahan pemukiman (LP) terdapat spesies jamur Aspergilus aculeatus dan Aspergillus flavus. Hasil uji potensi konsorsium jamur sebagai biofertilizer menunjukkan bahwa perlakuan konsorsium jamur lahan hutan (LH) memiliki kemampuan paling baik dalam meningkatkan pH tanah hingga 6,83 (5,6% lebih tinggi dari kontrol) dan K-Tersedia hingga 0,30 me/100g (42,9% lebih tinggi dari kontrol). Perlakuan konsorsium jamur lahan hutan (LH) juga memberikan rerata hasil yang paling baik pada tinggi tanaman yaitu mencapai 27 cm (35% lebih tinggi dari kontrol) dan berat kering mencapai 0,42 gram (50% lebih tinggi dari kontrol) pada tanaman pakcoy (Brassica rapa L), sedangkan konsorsium jamur lahan kebun sayur (LY) mampu meningkatkan kandungan N-Total hingga 0,12% (33,3% lebih tinggi dari kontrol) dan P-Tersedia hingga 2,55 mg/kg (18,1% lebih tinggi dari kontrol).

×
Penulis Utama : Nanda Mutiara Pradiana Wulandari
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : H0219071
Tahun : 2024
Judul : Eksplorasi Konsorsium Jamur dari Beberapa Penggunaan Lahan di Lereng Barat Gunung Lawu sebagai Biofertilizer
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. Pertanian - 2024
Program Studi : S-1 Ilmu Tanah
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Pupuk anorganik; Biofertilizer; Explorasi; Jamur; Penggunaan Lahan
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Ir. M.M.A Retno Rosariastuti, M.Si
2. Dr. Ir. Sumani, M.Si.
Penguji : 1. Siti Maro’ah, S.P., M.Sc.
Catatan Umum : Tidak ada DOI (2)
Fakultas : Fak. Pertanian
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.