SALMA AMELINDA ISKANDAR, 2024, E0020392, TELAAH PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP GANTI KERUGIAN IMMATERIIL PADA PERKARA PERBUATAN MELANGGAR HUKUM  (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR 158/PDT.G/2020/PN.SBY). Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah pertimbangan hukum Hakim dalam mengabulkan tuntutan ganti kerugian immateriil pada perkara Perbuatan Melanggar Hukum nomor 158/Pdt.G/2020/PN.Sby. Selain itu, juga untuk mengungkap implikasi ganti rugi immateriil secara tanggung renteng pada perkara Perbuatan Melanggar Hukum nomor 158/Pdt.G/2020/PN.Sby. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan  pendekatan studi kasus (case study). 

Menggunakan jenis data sekunder yang meliputi bahan hukum primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa putusan nomor 158/Pdt.G/2020/PN.Sby telah mencerminkan penerapan asas pertanggungjawaban perdata. Perbuatan PT Antam telah memenuhi ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata yang meliputi unsur perbuatan melanggar hukum, kerugian, kesalahan, dan hubungan kausalitas. Unsur demikian diperkuat dengan perluasan pemaknaan Perbuatan Melanggar Hukum dalam Putusan Hoge Raad 1919 bahwa perbuatan PT Antam telah bertentangan dengan Hak Budi Said sekaligus bertentangan dengan kewajiban hukumnya sendiri. Adapun ketika Tergugat I dan Tergugat V terbukti melakukan Perbuatan Melanggar Hukum, maka menyebabkan penderitaan immateriil bagi Penggugat. Penderitaan immateriil dibuktikan dengan resume kesehatan dan laporan bisnis yang digolongkan sebagai unsur hilangnya kenikmatan hidup sementara. Pembebanan ganti rugi immateriil dengan cara tanggung renteng menuai problematika yang timbul kemudian dalam pelaksanaan eksekusi. Problematika demikian meliputi ketidakpastian finansial para pihak, Penggugat yang sulit merencanakan keuangan, hingga adanya ketidakadilan.