Sirih hitam atau Piper Betle Var Nigra tanaman endemik Indonesia yang mengandung berbagai senyawa metabolit sekunder seperti polifenol, alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, steroid, dan karotenoid. Namun, pemanfaatan sirih hitam ini masih sangatlah terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi nanoserat PVA-ESH sebagai agen antioksidan dan membuat modul pengayaan penerapan konsep listrik statis dalam electrospinning yang valid untuk digunakan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental. Beberapa karakterisasi dan pengujian dilakukan untuk mengetahui kualitas dari nanoserat yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan nanoserat PVA-ESH dengan variasi laju alir memiliki rata-rata diameter masing-masing adalah 289,56 nm, 301,11 nm, dan 355,84 nm. Peningkatan laju alir menyebabkan peningkatan diameter serat. Nanoserat PVA-ESH dengan variasi tegangan memiliki rata-rata diameter masing-masing adalah 342,64 nm, 322,20 nm, dan 289,56 nm yang menunjukkan penurunan diameter seiring peningkatan tegangan. Hasil spektrum FTIR nanoserat PVA-ESH baik dengan variasi laju alir maupun tegangan menunjukkan bahwa tidak ada perubahan yang signifikan terhadap gugus fungsional masing-masing variasi. Nanoserat PVA-ESH memiliki kristalinitas sebesar 46,14%. Pemuatan ESH pada matrik PVA menyebabkan penurunan prosentase kristalinitas. Terdapat peningkatan aktivitas antioksidan pada nanoserat PVA-ESH debandingkan dengan pasta ESH. Hasil validasi isi menggunakan Aiken V menunjukkan bahwa keseluruhan item pertanyaan dinyatakan valid. Berdasarkan analisis kuantitatif, diketahui bahwa rata-rata skor hasil validasi yang diperoleh pada aspek media, materi, dan kebahasaan berturut-turut adalah 95,2; 93,00; dan 95,67 yang dapat dikategorikan sebagai sangat valid. Dengan demikian, modul pengayaan telah siap dan valid digunakan dalam pembelajaran siswa menengah atas.