ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan 1) karakteristik model pembelajaran berbicara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Kota Singkawang; 2) model pembelajaran berbicara yang sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Kota Singkawang; 3) pengembangan purwarupa model pembelajaran berbicara berbasis teori kognitif sosial pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Kota Singkawang; 4) hasil uji keefektifan model pembelajaran berbicara berbasis teori kognitif sosial pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa SMA di Kota Singkawang. Metode penelitian ini adalah pengembangan dengan tiga tahapan pokok yaitu studi pendahuluan, pengembangan, dan pengujian model. Tahap pendahuluan menggunakan deskriptif eksplanatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen. Tahap pengembangan dilakukan dengan lokakarya, FGD, penilaian pakar, uji coba terbatas dan uji coba lebih luas. Tahap pengujian model menggunakan eksperimen. Hasil penelitian disimpulkan bahwa 1) karakteristik model pembelajaran berbicara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Kota Singkawang adalah sebagai berikut: a) penerapan sintaks tidak efektif dan efisien; b) sistem sosial yang muncul adalah minimnya interaksi guru dan siswa serta lebih didominasi oleh guru: c) prinsip reaksi menunjukkan bahwa keterampilan guru untuk menarik minat dan motivasi belum tampak dalam pembelajaran; d) sistem pendukung pada tiap-tiap sekolah telah tersedia tetapi bekum dimanfaatkan secara maksimal; e) dampak instruksional belum menunjukkan dampak secara eksplisit yang diperoleh dari penerapan model baik dari segi ketuntasan belajar dan keaktifan siswa di kelas. 2) kebutuhan yang diperlukan adalah model pembelajaran berbicara yang mampu meningkatkan keterampilan berbicara siswa; 3) pengembangan purwarupa model pembelajaran berbicara berbasis teori kognitif sosial dilakukan dengan tahapan berikut: a) penyusunan rancangan model; b) penyusunan purwarupa model berdasarkan lokakarya, focus group discussion (FGD), penilaian pakar/ expert’s  judgment, ujicoba terbatas, uji coba lebih luas. 4) uji kefektifan model pembelajaran berbicara berbasis teori kognitif sosial ini diperoleh dari tes keterampilan berbicara siswa, yaitu melalui penelitian eksperimen dapat disimpulkan bahwa keterampilan berbicara siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbicara berbasis teori kognitif sosial lebih baik dibandingkan model active learning. Maka dari itu, model layak untuk ditetapkan sebagai model pembelajaran berbicara berbasis teori kognitif sosial di SMA.