×
Masalah rifampicin-resistant tuberculosis (RR-TB) di Indonesia saat ini memerlukan solusi inovatif salah satunya dengan mengkombinasikan penggunaan rifampisin dengan kurkumin dalam formula liposom yang dapat menghambat pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis dan meningkatkan internalisasi rifampisin dan kurkumin ke dalam makrofag dan sel bakteri. Beberapa komponen formula yang dapat mempengaruhi sifat dan kinerja liposom adalah konsentrasi kolesterol dan loading obat yang digunakan. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi kolesterol dan loading rifampisin terhadap karakteristik liposom berupa entrapment efficiency (EE), drug loading (DL), ukuran partikel, dan polydispersity index (PDI) serta mengoptimasi formula liposom rifampisin dan kurkumin. Optimasi formula dilakukan berbasis design of experiment menggunakan metode 2⊃2; factorial design dan liposom dipreparasi menggunakan thin-film hydration method. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi kolesterol menyebabkan penurunan EE rifampisin dan kurkumin liposom dengan kontribusi sebesar 41,44% dan 44,47%, penurunan DL rifampisin dan kurkumin liposom dengan kontribusi sebesar 98,93% dan 96,44%, serta peningkatan ukuran partikel dan PDI liposom dengan kontribusi sebesar 61,63% dan 37,37% sementara loading rifampisin hanya mempengaruhi penurunan EE rifampisin dan kurkumin liposom dengan kontribusi sebesar 53,13% dan 47,91%, penurunan DL rifampisin dan kurkumin liposom dengan kontribusi sebesar 0,87% dan 2,77%, dan penurunan ukuran partikel liposom dengan kontribusi sebesar 4,46%. Formula optimum liposom rifampisin dan kurkumin yang diperoleh terdiri komposisi: kolesterol 10?ri total lipid, loading rifampisin 6%, dan loading system 50 mg/mL serta memiliki karakteristik EE rifampisin sebesar 77,30%; EE kurkumin sebesar 53,48%; DL rifampisin sebesar 345,14 mg/g; DL kurkumin sebesar 67,98 mg/g; ukuran partikel sebesar 162,17 nm; dan PDI sebesar 0,421.