Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani peserta didik dan apakah dengan adanya perbedaan letak geografis berdasarkan ketinggian wilayah dapat mempengaruhi kebugaran jasmani serta melihat seberapa besar perbedaan kebugaran jasmani peserta didik kelas 6 di SDN Gebang Kota Surakarta dengan SDN 1 Selo Kabupaten Boyolali. 
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan sekali dalam sehari yang mencakup seluruh item tes berdasarkan fase yang di gunakan. Subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak 56 peserta didik yang terdiri dari kelas 6 yang terdapat di SDN Gebang Kota Surakarta dan SDN 1 Selo Kabupaten Boyolali. Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik tes pengukuran. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik deskriptif dengan menggunakan nilai rata-rata, nilai terendah dan nilai tertinggi untuk melihat pengaruh kebugaran jasmani di masing-masing daerah. 
Hasil analisis dapat di sampaikan sebagai berikut : tingkat kebugaran jasmani peserta didik di SDN 1 Selo Kabupaten Boyolali memiliki skor yang lebih tinggi yaitu dengan rata-rata skor 17,25 sedangkan SDN Gebang Kota Surakarta memiliki skor lebih rendah yaitu 15,36 pada skala tertinggi 25. Dalam kategori ini terdapat 1 peserta didik yang termasuk dalam kategori "kurang" di SDN 1 Selo Kabupaten Boyolali dan 6 peserta didik termasuk kategori "kurang" di SDN Gebang Kota Surakarta jika dilihat dari kebugaran jasamaninya. 
Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tingkat kebugaran jasmani peserta didik dapat dipengaruhi oleh letak geografis wilayah, yaitu peserta didik yang tinggal di dataran tinggi memiliki kualitas kebugaran jasmani lebih baik jika dibandingkan dengan peserta didik yang tinggal di dataran rendah.