×
Indonesia memiliki potensi untuk mengisi pemenuhan kebutuhan susu dalam negeri, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan industri peternakan sapi perah. Salah satu faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha peternakan sapi perah dalam mengisi pangsa pasar adalah tata laksana pemeliharaan yang baik. Analisis kelayakan usaha yang baik dan konsisten dapat mempengaruhi pendapatan suatu industri peternakan sapi perah yang sedang dijalankan. Jidan Farm merupakan salah satu peternakan sapi perah yang sedang mengembangkan usahanya hingga saat ini. Tujuan tugas akhir yaitu menambah wawasan, mengetahui tata laksana pemeliharaan sapi perah dan melakukan analisis usaha di Jidan Farm. Materi yang digunakan sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH), pakan yang meliputi pakan hijauan dan konsentrat, kandang sapi laktasi serta seperangkat perlengkapan pemerahan susu, catatan dari perusahaan, limbah yang dihasilkan, alat tulis, timbangan, alat dokumentasi, dan lembar daftar pertanyaan wawancara. Metode yang digunakan adalah interview, observasi, praktiklapangan secara langsung dan penelusuran pustaka. Pemilihan bakalan sapi perah dilakukan dengan mempertimbangkan umur, kesehatan, faktor genetik dari induk dan harga. Jenis pakan yang diberikan yaitu berupa hijauan rumput gajah (Pennisetum purpureum), jerami padi dan konsentrat. Penyakit mastitis dan distokia merupakan salah satu penyebab kematian pada ternak ternak perah. Perkandangan yang diterapkan berupa kandang free stall tipe tunggal dengan tipe atap gable. Rata-rata produksi susu sapi dengan jenis sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH) yaitu 6,02 liter/hari. Recording yang dijalankan hanya berupa produksi susu. Limbah kotoran ternak belum dilakukan pengolahan tetapi langsung diaplikasikan pada lahan hijauan dan sawah milik peternakan. Pemasaran dilakukan secara offline dengan datang langsung ke peternakan dan online dengan cara pesan melalui aplikasi Whatsapp. Usaha peternakan sapi perah Jidan Farm dapat dikatakan layak untuk dijalankan, sesuai dengan nilai Benefit Cost Ratio (BCR) 1,44, Break Even Point (BEP) sebesar Rp 112.873.809, BEP unit 225.747 liter dan Payback Period of Credit (PPC) 4,7 tahun. Tata laksana pemeliharaan di Jidan Farm sudah berjalan baik namun pada tata laksana recording perlu dilakukan evaluasi pada penambahan pencatatan reproduksi ternak yang belum dilakukan dan tata laksana pengolahan limbah yang belum dilakukan.