Sektor pariwisata saat ini menjadi salah satu sektor dengan penyumbang devisa negara yang cukup besar. Adanya pandemi Covid-19 yang telah terjadi di tahun 2020 menyebabkan berbagai sektor kehidupan termasuk sektor pariwisata sempat mengalami keterpurukan yang akhirnya saat ini mulai merangkak naik dan bangkit kembali. Upaya pemulihan tersebut salah satunya dapat didukung dengan mengupayakan dan menerapkan strategi marketing yang digunakan untuk menarik minat dan jumlah kunjungan wisatawan pada objek wisata. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kondisi wisata heritage Kota Surakarta dengan studi kasus pada destinasi wisata Keraton Surakarta, Monumen Pers Nasional, dan Museum Tumurun, menganalisis profil pengunjung, dan menganalisis pengaruh content marketing, online customer review, destination branding¸ dan faktor sosial ekonomi terhadap minat berkunjung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian campuran dengan menggunakan alat ATLAS.ti dan SPSS untuk melakukan analisis statistik deskriptif dan regresi linier berganda.

Hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi wisata heritage Kota Surakarta dari ketiga destinasi tersebut terkait sumber informasi dan aksesibilitas cukup homogen, sedangkan daya tarik, fasilitas, dan strategi promosi yang diterapkan oleh masing-masing destinasi cukup heterogen dengan keunikan dan keunggulan masing-masing. Responden dalam penelitian didominasi oleh pengunjung berusia 18 sampai 23 tahun dengan jenis kelamin perempuan. Jarak tempuh didominasi oleh pengunjung dengan jarak 0 sampai 250 kilometer dengan tingkat pendidikan Sarjana dan pendapatan mayoritas berpenghasilan nol sampai tiga juta rupiah. Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini, menghasilkan bahwa variabel content marketing, online customer review, destination branding¸ dan usia berpengaruh signifikan terhadap variabel minat berkunjung. Sedangkan variabel independen lain, diantaranya jenis kelamin, jarak tempuh, pendidikan, dan pendapatan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat berkunjung.