Kemiskinan adalah kondisi ketidakmampuan individu dalam memenuhi standar kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Kebutuhan manusia yang berkembang menjadikan kemiskinan tidak hanya dilihat dari sisi pendapatan saja, tetapi juga dilihat dari kemampuan lain seperti bersosialisasi dan berpolitik. Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran atau pendapatan perkapita per bulan di bawah garis kemiskinan disebut penduduk miskin. Penelitian berikut memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh ketimpangan pendapatan, IPM, tingkat pengangguran terbuka, dan persentase pengguna listrik terhadap kemiskinan di Pulau Jawa tahun 2007-2022. Metode yang digunakan adalah regresi data panel dengan Fixed Effect Model yang menjadi model regresi terbaik yang digunakan pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel ketimpangan pendapatan, IPM, tingkat pengangguran terbuka, dan persentase pengguna listrik berpengaruh terhadap kemiskinan. Secara parsial variabel ketimpangan pendapatan dan persentase pengguna listrik berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan, sedangkan variabel pengangguran dan IPM berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan di Pulau Jawa tahun 2007-2022. Hasil uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa nilai Adjsut R-Square sebesar 0.990897 yang artinya 99.08% kemiskinan di Pulau Jawa dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen yang digunakan dalam penelitian, dan sisanya 0.92% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.