IDENTIFIKASI MIKROKLIMAT PADA SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN, HASIL PADI SERTA POPULASI HAMA DAN MUSUH ALAMI
Penulis Utama
:
Imawati Maghfiroh
NIM / NIP
:
S612108006
×<p>Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui iklim mikro pada beberapa sistem tanam jajar legowo dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman, hasil padi serta populasi hama dan musuh alaminya. Penelitian dilakukan dengan percobaan lapangan pada plot tunggal seluas 1800 m2 yang terbagi 3 plot yaitu jajar legowo 2:1, 3:1, dan 4:1 dengan urutan penempatan plot secara random. Jarak tanam yang digunakan yaitu 25x12,5x50 cm. Penelitian dilaksanakan di Dusun Nglangun, Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Klaten pada bulan Januari sampai Desember 2022. Pengamatan mikroklimat terdiri suhu, kelembaban relatif, dan intersepsi sinar matahari. Pengamatan pertumbuhan tanaman dan hasil meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan total, jumlah anakan produktif, berat gabah bernas per malai, dan gabah bernas per rumpun. Pengamatan hama dan musuh alami dilakukan setiap minggu pada masing-masing plot sebanyak 30 rumpun.</p><p><br>Pengamatan mikroklimat per minggu menunjukkan hasil yang fluktuatif setiap minggunya. Suhu udara tertinggi saat pengamatan mingu ke-11 sebesar 37,5 C, kelembaban udara tertinggi pada minggu ke-7 sebesar 90%. Intersepsi cahaya berkisar 70% - 95%. Secara umum intersepsi cahaya matahari pada masing-masing sistem tanam relatif sama. Pengamatan mikroklimat untuk rata-rata suhu tertinggi terdapat pada jajar legowo 2:1 dan terendah pada jajar legowo 4:1. Sedangkan pengamatan kelembaban udara tertinggi pada Jajar Legowo 4:1 dan terendah pada Jajar Legowo 2:1. </p><p><br>Hasil pengamatan pertumbuhan dan hasil padi menunjukkan antar sistem tanam jajar legowo tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada variabel tinggi tanaman, jumlah anakan total, jumlah anakan produktif, dan berat gabah per malai. Hasil pengamatan pada rumpun tepi dan rumpun tengah juga tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan pada masing-masing parameter pengamatan. Berat gabah per rumpun terdapat perbedaan yang signifikan antara sistem tanam jajar legowo 3:1 dan jajar legowo 4:1 di mana rata-rata berat gabah per rumpun pada jajar legowo 4:1 menunjukkan hasil tertinggi yaitu sebesar 4,39 gram dan berat gabah per rumpun terendah pada jajar legowo 3:1 yaitu 3,87 gram. </p><p><br>Pengamatan selama 12 minggu menunjukkan bahwa populasi hama paling sedikit terdapat pada jajar legowo 2:1 sebanyak 39 ekor, diikuti jajar legowo 3:1 dan 4:1 masing-masing 93 dan 104 ekor. Hasil ini berbanding terbalik dengan populasi musuh alami pada setiap plot yang mana pada jajar legowo 2:1 ditemukan populasi musuh alami terbanyak sebanyak 231 ekor, diikuti jajar legowo 3:1 dan 4:1 sebanyak 201 dan 173 ekor. Kondisi ini dimungkinkan karena keberadaan lorong (alley) legowo pada sistem tanam jajar legowo 2:1 paling banyak sehingga menciptakan lingkungan yang kurang mendukung untuk perkembangan hama. Kondisi ini juga didukung keberadaan musuh alami dalam jumlah yang lebih banyak sehingga mampu menekan populasi hama yang ada.</p>
×
Penulis Utama
:
Imawati Maghfiroh
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
S612108006
Tahun
:
2024
Judul
:
IDENTIFIKASI MIKROKLIMAT PADA SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN, HASIL PADI SERTA POPULASI HAMA DAN MUSUH ALAMI