Penulis Utama : Nila Munana Akbar
NIM / NIP : M0619040
×

Batuk pilek merupakan gangguan saluran pernapasan akut bagian atas yang sering diderita oleh masyarakat dan umumnya disebabkan oleh virus. Angka kejadian batuk pilek meningkat seiring dengan adanya pandemi COVID-19. Pengobatan batuk pilek umumnya bersifat simtomatik untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada pasien.Walaupun batuk pilek merupakan penyakit yang umumnya disebabkan oleh virus, tetapi dalam praktik kesehariannya, antibiotik masih cukup sering digunakan untuk pengobatan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengobatan batuk pilek dan persentase praktik pelayanan kefarmasian di apotek terhadap penggunaan antibiotik selama pandemi COVID-19 di apotek wilayah Solo Raya
Metode yang digunakan adalah purposive sampling dengan menggunakan instrumen kuesioner yang telah melalui uji face and content validity. Kriteria inklusi responden penelitian ini yaitu apoteker yang berpraktik di apotek mandiri (apotek yang memiliki akses langsung antara pasien dengan praktik apoteker) di wilayah Solo Raya saat masa pandemi COVID-19. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah apoteker yang berpraktik di klinik /rumah sakit /tempat praktik dokter dan apoteker yang berasal dari apotek yang sama (apoteker penanggung jawab yang dipilih untuk menjadi responden penelitian). Penelitian ini membutuhkan sekurang- kurangnya 120 sampel dari populasi.
Hasil penelitian ini mendapatkan 126 sampel apoteker yang berpraktik saat pandemi di apotek wilayah Solo Raya. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan signifikan antara jabatan apoteker di apotek, jam operasional apotek dan jumlah apoteker di apotek terhadap capaian praktik pelayanan kefarmasian di apotek terkait penggunaan antibiotik untuk pengobatan batuk pilek. Selain itu pengetahuan yang dimiliki pasien terkait gejala batuk pilek yang disebabkan virus COVID-19 dan virus non-COVID-19 tidak mempengaruhi praktik yang dilakukan apoteker terkait penggunaan antibiotik. Sebanyak 81% (n=102/126) responden memberikan antibiotik untuk pengobatan batuk pilek saat pandemi COVID-19. Antibiotik yang paling banyak diberikan saat pandemi COVID-19 oleh apoteker sebagai saran pengobatan batuk pilek adalah azithromycin, amoxicillin, levofloxacin, sefalosporin, cefixime, clarithromycin, dan cefadroxil.

 

×
Penulis Utama : Nila Munana Akbar
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : M0619040
Tahun : 2024
Judul : Studi Penggunaan Antibiotik untuk Pengobatan Upper Respiratory Tract Infection (Batuk dan Pilek) Selama Pandemi COVID-19 di Apotek Wilayah Solo Raya
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. MIPA - 2024
Program Studi : S-1 Farmasi
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Batuk pilek, Antibiotik, COVID-19, Pelayanan kefarmasian, Apoteker, Apotek
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. apt. Vinci Mizranita, S.Farm., M.Pharm., Ph.D.
Penguji : 1. apt. Tiara Dewi Salindri Pratama, S.Farm., M.Clin.Pharm.
2. apt. Novita Dhewi Ikakusumawati, S.Farm., M.Clin.Pharm.
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. MIPA
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.