Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses collaborative governance dalam meningkatkan daya saing usaha mikro kecil menengah di Kota Bogor. Collaborative governance dilakukan oleh pemerintah Kota Bogor mulai dari berkolaborasi dengan pusat perbelanjaan untuk meningkatkan jaringan pemasaran produk UMKM, memberikan pelatihan dan pendampingan guna mengedukasi pelaku UMKM mulai dari cara mempromosikan produk, mendapatkan akses modal, dan meningkatkan ekosistem digital dengan cara mengadakan pelatihan digital marketing, pembuatan desain berbasis online, dan mengajarkan kepada pelaku UMKM untuk memanfaatkan platform online sebagai wadah baru untuk meningkatkan daya saing mereka baik dari segi penjualan, promosi produk, dan hal lainnya. Kolaborasi yang dilakukan oleh pemerintah Kota Bogor bertujuan menjawab permasalahan yang dihadapi oleh pelaku UMKM mulai dari kesulitan mengakses modal, melakukan digitalisasi marketing, produktivitas dan kualitas produk yang belum berdaya saing tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek face to face dialogue belum terlaksana dengan baik, karena pelaksanaan kurang terstruktur dan koordinasi antar stakeholder dalam menjangkau UMKM masih kurang. Pada tahap trust building, telah dilakukan berbagai upaya untuk membangun kepercayaan antar stakeholder mulai dari pengadaan MERAK, dan pengikutsertaan pelaku UMKM menjadi bagian KADIN. Sedangkan komitmen terbentuk karena tujuan yang sama dan dikemas dalam bentuk MoU, namun perlu upaya lebih lanjut untuk menjangkau pelaku UMKM. Pemahaman bersama sendiri dibentuk karena pertemuan rutin, sehingga stakeholder mampu menjalankan perannya untuk meningkatkan daya saing UMKM. Sedangkan tahap terakhir capacity for joint action, berbagai strategi dilakukan mulai dari pelatihan canva, digital marketing, dan lainnya untuk meningkatkan daya saing UMKM.