Muhammad Ivan Rizki (H0420054). Kemandirian Komunitas Sahabat Petani Porang Sukoharjo dalam Pemasaran Porang. Penelitian ini di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Suminah, M.Si. dan Dr. Ir. Sugihardjo, M.S. Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret.

Salah satu jenis tanaman pangan pengganti nasi di Indonesia ialah porang (Amorphophallus Muelleri Blume). Produksi porang di Indonesia sampai saat ini masih terjebak dalam siklus cobweb. Kondisi tersebut mendorong beberapa petani porang di Kabupaten Sukoharjo mendirikan komunitas tani bernama Sahabat Petani Porang Sukoharjo (SPPS). Pembuatan produk unggulan yang dilakukan oleh SPPS untuk menciptakan ketahanan pangan sekaligus penganekaragaman pangan lokal bernilai ekonomis tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengkaji kemandirian Komunitas Sahabat Petani Porang Sukoharjo dalam pemasaran porang dan 2) Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemandirian Komunitas Sahabat Petani Porang Sukoharjo dalam pemasaran porang. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif, yaitu dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Penelitian ini dilakukan dengan metode penentuan lokasi secara sengaja (purposive) di Komunitas Sahabat Petani Porang Sukoharjo. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode random sampling dan responden diambil sebanyak 33 anggota komunitas. Analisis data menggunakan uji regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kapasitas human capital Komunitas Sahabat Petani Porang Sukoharjo (SPPS) berada pada kategori tinggi artinya para anggota di komunitas tersebut berhasil menerapkan pengetahuan dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, 2) Bentuk kemitraan berada pada kategori rendah, menunjukkan bahwa bentuk kemitraan yang dijalankan oleh anggota komunitas atau oleh SPPS belum mencapai tingkat optimal, 3) Kepemimpinan ketua komunitas berada pada kategori tinggi, artinya pemimpin memiliki motivasi yang tinggi untuk meningkatkan kuantitas produk dan peningkatan kualitas produk dalam menjalankan tugas kepemimpinannya, 4) Dukungan pemerintah berada pada kategori tinggi, artinya pemerintah menyediakan fasilitas informasi yang menunjang aktivitas pemasaran dari komunitas ini, membuat program  pelayanan aspirasi dan pengaduan online, dan pemerintah memberikan fasilitas atas keseriusan anggota komunitas mengembangkan pemasaran porang, dan 5) Kemandirian Komunitas Sahabat Petani Porang Sukoharjo dalam pemasaran porang tergolong mandiri, artinya anggota mampu mengatasi masalah, mampu mengelola sumber daya modal, dan mampu mengambil keputusan. Berdasarkan hasil uji analisis regresi linear berganda, didapatkan bahwa variabel kapasitas human capital (0,003) dan variabel bentuk kemitraan (0,014) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian Komunitas Sahabat Petani Porang Sukoharjo dalam pemasaran porang dengan membandingkan nilai sig dengan taraf signifikasi 5% (0,05). Sedangkan variabel kepemimpinan ketua komunitas dan variabel dukungan pemerintah tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian Komunitas Sahabat Petani Porang Sukoharjo dalam pemasaran porang. Nilai R Square (R2) yaitu sebesar 0,826 atau 82,6%. Persentase sebesar 17,4% lebihnya dapat dipengaruhi dan diterangkan oleh variabel lain yang tidak diteliti.