×
Perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah akan menyebabkan adanya alih fungsi lahan yang dapat berdampak pada kemampuan lahan tersebut. Lahan yang mengalami alih fungsi perlu dievaluasi kemampuan lahannya karena akan berdampak pada produktivitas lahan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksploratif dengan pendekatan survei yang didukung dengan analisis laboratorium. Variabel yang diamati terdiri dari sifat fisika tanah, sifat kimia tanah dan kondisi lapangan. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Donorojo, Punung dan Pringkuku Kabupaten Pacitan. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling yang dibuat dengan sengaja. Satuan Peta Lahan (SPL) ditentukan dengan overlay peta curah hujan, jenis tanah, geologi, kemiringan, dan perubahan lahan. Satuan Peta Lahan (SPL) berdasarkan overlay peta didapatkan sebanyak 44 SPL. Sampel tanah yang diambil kemudian dianalisis di Laboratorium Fisika dan Konservasi Tanah serta Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Universitas Sebelas Maret. Data laboratorium dianalisis dengan uji ANOVA, DMRT dan korelasi. Kelas kemampuan lahan diklasifikasi dengan matching data karakteristik lahan dengan kriteria kemampuan lahan. Uji Analysis of Variance (ANOVA) menunjukkan bahwa alih fungsi lahan berpengaruh terhadap kemampuan lahan. Penambahan jumlah penduduk berkorelasi positif dengan luas alih fungsi lahan. Semakin meningkat jumlah penduduk maka semakin meningkat pula luas alih fungsi lahan yang terjadi. Kelas kemampuan lahan pada wilayah penelitian berkisar antara kelas III dan kelas IV. Upaya perbaikan yang dapat dilakukan adalah pemuatan terasering, pengolahan lahan sesuai kontur, perbaikan drainase dan penggunaan tanaman penutup.