ARVITO RIFQI PRATAMA, E0020081, KEDUDUKAN KETERANGAN PENYANDANG DISABILITAS TUNA WICARA SEBAGAI SAKSI DALAM PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PERKOSAAN (STUDI PUTUSAN NOMOR: 101/PID.B/2022/PN BYL), Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penggunaan keterangan penyandang disabilitas tuna wicara sebagai saksi pada pembuktian perkara perkosaan dalam Putusan Nomor: 101/Pid.B/2022/PN Byl dengan ketentuan KUHAP. Selain itu juga untuk mengetahui pertimbangan hakim terhadap keterangan penyandang disabilitas tuna wicara sebagai saksi dalam menjatuhkan pidana terhadap terdakwa perkara perkosaan dalam Putusan Nomor: 101/Pid.B/2022/PN Byl.

Penelitian ini termasuk dalam penelitian hukum normatif yang bersifat preskriptif dan terapan. Pendekatan yang digunakan penulis adalah Pendekatan Kasus. Bahan hukum penelitian ini meliputi bahan hukum primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan Teknik pengumpulan bahan hukumnya melalui studi kepustakaan. Selanjutnya, teknik analisis menggunakan metode deduktif silogisme untuk menguraikan permasalahan yaitu melalui kesimpulan dari dua permasalahan atau premis mayor dan minor.

Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa penggunaan keterangan penyandang disabilitas tuna wicara sebagai saksi dalam Putusan Nomor: 101/Pid.B/2022/PN Byl telah sesuai dengan KUHAP yang secara khusus telah diatur dalam Pasal 1 Angka 26 KUHAP, Pasal 1 Angka 27 KUHAP, Pasal 160 Ayat (3) KUHAP, Pasal 168 KUHAP, Pasal 171 KUHAP, Pasal 178 Ayat (1) KUHAP, Pasal 185 Ayat (1) KUHAP, dan Pasal 185 Ayat (2) KUHAP.

Keterangan saksi penyandang disabilitas tuna wicara dalam Putusan Nomor: 101/Pid.B/2022/PN Byl dipertimbangkan oleh hakim, hal ini dibuktikan dengan kesesuaian antara pertimbangan hakim ketika menilai unsur-unsur dalam Pasal 285 KUHP terhadap fakta-fakta persidangan hingga Terdakwa dinyatakan bersalah dengan keterangan yang diutarakan oleh Saksi Korban.