Ditya Rismawan. 2024.  Analisis Wacana Kritis Narasi tentang Sukarno dalam Buku Teks Pembelajaran SMA (Kurikulum 1975, 1984, 1994,  2006, 2013). Tesis. Pembimbing:  Dr. Hieronymus Purwanta, M.A, Kopembimbing: Dr. Susanto, M.Hum. Program Studi Magister Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

Penelitian ini mempunyai tujuan : (1) Menganalisis narasi Sukarno pada tahun 1945-1950 yang terekam dalam buku teks sejarah pada kurikulum 1975, kurikulum 1984, kurikulum 1994, kurikulum KTSP 2006, dan kurikulum 2013; (2) Menganalisis bagaimana pengaruh wacana penokohan Sukarno terhadap dimensi pembelajaran sejarah.

Penelitian analisis wacana kritis narasi Sukarno dalam buku teks pembelajaran SMA (kurikulum 1975, 1984, 1994, 2006, dan 2013) ini dilakukan dengan metode penelitian analisis wacana kritis model Norman Fairclough yang terdiri dari 3 tahapan yaitu : 1) Analisis Teks (Deskripsi Teks) secara linguistic yang mencakup tiga poin yaitu eksperiental, relasional, dan expressive; 2) Discourse Practice (Interpretasi) menekankan terhadap interpretasi proses dan penarikan hasil interpretasi: 3) Sociocultural Practice (Eksplanasi), tahapan ini menggambarkan hubungan wacana bagian dari proses sosial yang menekankan aspek situasional, institusional, dan sosial. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku teks sejarah dan literatur pendukung terkait dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data meliputi studi dokumen dan studi literatur. Analisis data yang digunakan yaitu berupa analisis deskriptif dengan menghubungkan hasil analisis dengan tiga dimensi dari model Norman Fairclough yaitu analisis teks (deskripsi), discourse practice (interpretasi), sociocultural practice (eksplanasi).

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :  (1) Berdasarkan pendekatan model Norman Fairclough, maka dapat dilihat perubahan produksi narasi sejarah tentang Sukarno pada tahun 1945-1950 yang diinterpretasi oleh penulis buku teks. Perubahan tersebut tidak dapat dilepaskan  dari relasi kuasa antara penulis dan pemerintah dalam membangun narasi sejarah yang sesuai dengan kepentingan pemerintah (2) Pengaruh wacana Sukarno dapat disinergikan dalam pembelajaran sejarah salah satunya di pembelajaran Abad 21. Pembelajaran Abad 21 menekankan terhadap pengembangan keterampilan Abad 21 yang harus dimiliki oleh peserta didik, sehingga akan sangat relevan jika materi Sukarno pada tahun 1945-1950 diterangkan menggunakan pembelajaran sejarah di Abad 21.