Tragedi kanjuruhan menyita perhatian dunia sebagai salah satu tragedi memilukan sepanjang sejarah sepakbola dunia yang menimbulkan banyak korban, hal ini dianggap memiliki nilai berita (news value) yang tinggi oleh media. Sepakbola juga  merupakan salah satu hiburan yang paling dekat dengan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pembingkaian berita yang ditunjukan oleh portal media online Narasi.tv melalui programnya yaitu Buka Mata. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konstruksi realitas dari Peter L. Berger yang berasumsi bahwa berita merupakan hasil rekonstuksi dari media atas peristiwa yang terjadi. Analisis framing yang digunakan pada penelitian ini menggunakan
model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki yang terdiri dari struktur sintakis, skrip, tematik, dan retoris. Peneliti memilah berita yang akan diteliti menggunakan teknik purposive sampling yang mana mengambil berita yang sesuai dengan tragedy kanjuruhan, terdapat 3 berita yang dalam kurun waktu 14 Oktober 2022 – 16 Maret 2023 yang dari tiap berita tersebut runtutan perkembangan dari kejadian tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah framing yang dibuat oleh Narasi.tv dalam pemberitaannya cenderung menyalahkan polisi sebagai pihak yang paling bertanggung jawab. Lalu disoroti pula tentang inkompetensi polisi dalam mengurai massa yaitu digunakannya gas air mata sedangkan hal tersebut dilarang penggunaanya di dalam stadion. Serta ditekankan pula bahwa hasil pengadilan yang tidak berpihak kepada korban.

Kata kunci: tragedi kanjuruhan, framing pan-kosicki, konstruksi realitas