Saluran Irigasi Colo Timur atau yang lebih dikenal oleh masyarakat Kecamatan Jaten sebagai Kali Anyar merupakan suatu saluran irigasi yang bersumber dari Waduk Serbaguna Wonogiri. Dalam perjalanannya dari tahun 1987 hingga 2018 pemanfaatan saluran irigasi memberikan pengaruh bagi kehidupan masyarakat petani di Kecamatan Jaten. Penelitian ini bertujuan, pertama, menguraikan bagaimana latar belakang dibangunnya Saluran Irigasi Colo Timur. Kedua, membahas tentang respons masyarakat Kecamatan Jaten terhadap pembangunan Saluran Irigasi Colo Timur. Ketiga, mengetahui dampak yang dialami oleh masyarakat Kecamatan Jaten pasca beroperasinya Saluran Irigasi Colo Timur dari tahun 1987 sampai dengan tahun 2018.
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang diperinci menjadi empat tahap berupa, Heuristik (Pengumpulan Sumber), Verifikasi (kritik sumber), Interpretasi, serta Historiografi. Sumber penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah arsip, beberapa surat kabar, peta, serta buku sezaman. Selain itu, karya ilmiah seperti skripsi juga digunakan guna melengkapi penulisan penelitian ini.
Hasil dari penelitian menunjukkan adanya perubahan-perubahan rencana terjadi dikarenakan kurangnya variabel studi yang sudah dilakukan pada 1975 yang mengakibatkan pengurangan areal layanan dari 23.600 hektar menjadi 23.200 hektar. Perubahan juga terjadi di wilayah Kecamatan Jaten, dalam perencanaan wilayah ini akan mendapatkan areal layanan sebesar 690 hektar pada 1987, namun pada tahun yang sama areal layanan yang dapat dilayani sebesar 512 hektar. Pada tahun 1988 sampai 2013 terjadi pengurangan areal irigasi sebesar 97,95 hektar. Pengadaan rehabilitasi besar-besaran pada tahun 2016-2018 dilakukan guna menangani pengurangan fungsi Saluran Irigasi Colo Timur dalam melayani irigasi.
Dapat disimpulkan bahwa pembangunan Saluran Irigasi Colo Timur merupakan lanjutan dari proyek Waduk Serbaguna Wonogiri, hal ini tercermin dari adanya pembentukan organisasi Sub Proyek Irigasi Wonogiri di Badan Proyek Pengembangan Wilayah Sungai Bengawan Solo. Masyarakat Kecamatan Jaten menerima dengan baik pembangunan saluran irigasi yang akan melintas di tiga Desa (Dagen, Jetis, dan Brujul), selain itu, adanya padat karya dalam pembangunan saluran tersier juga dinilai masyarakat sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam mengusahakan pekerjaan bagi rakyat. Dampak yang diterima oleh masyarakat petani juga beragam. Mulai dari penambahan kuantitas produksi padi, kembalinya lahan produktif yang bisa ditanami, perubahan pola tanam menjadi padi sawah tiga kali setahun, mempersingkat waktu irigasi. Hingga menjadi katalis pembangunan irigasi teknis di Kecamatan Jaten.