Siti Yasiroh. K7520069. Pembimbing: Dr. Tutik Susilowati, S.Sos., M.Si. KOMUNIKASI GURU DAN SISWA KELAS XII MPLB DALAM PEMBELAJARAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DI SMK N 1 SURAKARTA. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Februari 2024.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) proses komunikasi guru dan siswa kelas XII MPLB dalam pembelajaran pengelolaan sumber daya manusia di SMK N 1 Surakarta, (2) pola komunikasi guru dan siswa kelas XII MPLB dalam pembelajaran pengelolaan sumber daya manusia di SMK N 1 Surakarta, (3) strategi guru untuk berkomunikasi dengan siswa kelas XII MPLB dalam pembelajaran pengelolaan sumber daya manusia. Penelitian ini merupakan penelitian campuran dengan jenis Sequential Explanatory Designs. Tahap pertama penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif diskriptif dan tahap kedua dilakukan dengan metode kualitatif dengan jenis fenomenologi. Sumber data penelitian ini semua siswa kelas XII MPLB dan guru mata pelajaran pengelolaan sumber daya manusia SMK N 1 Surakarta. Teknik pengambilan sampel pada data kuantitatif menggunakan sampel kuota, sedangkan data kualitatif dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara, observasi, dan studi dokumen. Teknik uji validitas data yang digunakan untuk data kuantitatif adalah validitas isi dan untuk penelitian kualitatif menggunakan uji kreadibility dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik, uji transferability, uji dependenability dan uji confirmability. Analisis data kuantitatif menggunakan deskriptif dan data kualitatif dengan model interaktif. Hasil penelitian ini adalah (1) Proses komunikasi guru dan siswa kelas XII MPLB dalam pembelajaran pengelolaan sumber daya manusia di SMK N 1 Surakarta adalah 56,2% menggunakan bahasa campuran antara Bahasa Indonesia, Inggris, dan Jawa menyebabkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran belum optimal. Selain itu, ekspresi wajah guru yang sering terlihat adalah galak dan marah menimbulkan rasa takut dan kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Mayoritas siswa mengatakan bahwa intonasi suara guru yang menakutkan dan suasana kelas yang terkesan menegangkan. Membuat siswa takut dan tidak nyaman untuk bertanya. Sebanyak 57,7% media komunikasi yang digunakan guru adalah media sosial, terutama WhatsApp dan fitur WhatsApp Group dalam komunikasi dalam pembelajaran dengan alasan hemat dalam segi pemakaian kuota, ringkas, dan mudah untuk digunakan. (2) Pola komunikasi yang terjadi dalam pembelajaran adalah satu arah, dua arah, dan multi arah. Namun, sebanyak 44,8% komunikasi yang terjadi adalah satu arah yang berarti kecenderungan komunikasi yang terjadi adalah satu arah karena guru cenderung hanya ceramah dan menceritakan pengalaman pribadinya, serta persepsi siswa jika bertanya maupun berpendapat bukan atas inisiatif siswa sendiri. Sebanyak 51,4% keberanian siswa untuk bertanya adalah kadang-kadang yang berarti keberanian siswa dalam bertanya belum optimal karena siswa takut dengan guru yang terlihat galak dan siswa merasa malu dengan teman-temannya. Sebanyak 52,4% keberanian siswa dalam menyampaikan ide atau gagasan adalah kadang-kadang yang berarti bahwa kebernian siswa untuk menyampaikan ide belum optimal karena merasa takut dengan guru nya yang galak dan tidak percaya diri. Sebanyak 54,3% siswa merasa bahwa guru menghargai pendapat siswa, tetapi ada juga yang merasa sebaliknya. Hal ini disebabkan oleh persepsi guru yang kadang kurang baik dan merasa pendapatnya selalu benar. Sebanyak 100% siswa menjawab bahwa guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau berdiskusi diluar jam pembelajaran, namun keberanian siswa dalam hal tersebut belum optimal karena siswa takut dengan guru. (3) Strategi komunikasi yang dilakukan guru yaitu menggunakan pendekatan yang ramah untuk menciptakan hubungan baik antara guru dan siswa. Selain itu, guru juga menunjukkan keceriaan dalam pembelajaran dengan menggunakan humor untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan membantu siswa merasa termotivasi untuk belajar. Dengan demikian, strategi ini membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif dan mendukung partisipasi aktif siswa.

Kata Kunci: Proses, Pola, Strategi, Komunikasi, Pembelajaran