×
Kalium termasuk unsur hara makro essensial yang dibutuhkan bagi tanaman. Keberadaannya yang ada pada tanah dalam bentuk tersedia bagi tanaman sangat sedikit hal ini mengakibatkan tanaman mengalami kekurangan unsur hara kalium. Proses pembentukan kalium ada tiga, salah satunya dibantu oleh mikroorganisme pada tanah. Mikroorganisme yang dapat membantu adalah jamur, jamur dapat melarutkan kalium yang terikat agar dapat diserap oleh tanaman. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui keberadaan dan kemampuan jamur pelarut kalium pada beberapa penggunaan lahan di Lereng Barat Gunung Lawu. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif eksploratif dengan tahapan survey dan pengambilan sampel, persiapan media, isolasi jamur, uji kemampuan, identifikasi morfologi, analisis fisiologi, identifikasi molekuler, analisis sifat tanah sumber isolat, dan analisis data. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2022 sampai dengan Maret 2023. Pengambilan sampel tanah dilakukan di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Analisis Laboratorium dilakukan di Laboratorium Biologi dan Bioteknologi Tanah, Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, serta PT. Genetika Science.
Hasil penelitian didapatkan total koloni jamur pada lahan sawah 1,6 x 10^3 CFU/g, lahan hutan 2,4 x 10^3 CFU/g, lahan permukiman 2,1 x 10^3 CFU/g, dan lahan sayuran 1,5 x 10^3 CFU/g. Terdiri dari 12 jenis jamur pada empat penggunaan lahan di Lereng Barat Gunung Lawu dengan jamur yang memiliki kemampuan melarutkan kalium sebanyak 3. Isolat jamur yang dapat melarutkan kalium adalah P1b, S2b(2), dan Y1b. Indeks pelarutan isolat P1b sebesar 1,2, isolat isolat S2b(2) memiliki indeks 1,82, dan Y1b dengan hasil 2. Isolat jamur P1b adalah jamur Talaromyces purpurogenus. Memiliki karakteristik morfologi dan fisiologi yaitu, warna koloni hijau dengan dasar kuning kemerahan, memiliki bentuk konidia oval dan bentuk hifa bersepta serta hialin, mampu tumbuh optimum pada suhu 28 oC-40 oC, serta pada pH 6,8-8. Isolat S2b(2) adalah jamur Aspergillus ibericus, berwarna hitam dengan bentuk konidia bulat dan hifa bersepta serta hialin, mampu tumbuh optimum pada suhu 28 oC-40 oC, dan pH 3-8. Isolat Y1b adalah jamur Aspergillus aculeatus memiliki warna coklat kehitaman dengan bentuk konidia bulat dan hifa bersepta serta hialin, mampu tumbuh optimum pada suhu 28 oC-40 oC, dan pH 3-8.