Meniran (Phyllanthus Niruri) merupakan tanaman herbal yang banyak tersedia di Indonesia, dikenal kegunaannya dalam pengobatan alternatif dan peternakan. Penelitian ini membahas tentang ekstraksi senyawa bioaktif dari Meniran, khususnya dengan fokus pada penggunaan Rotary Vacuum Evaporator (RVE). RVE adalah alat yang menggunakan penguapan pelarut yang efisien dan lembut, dengan efisiensinya dievaluasi berdasarkan pemisahan pelarut dan zat terlarut. Studi ini menekankan peran kondensor dalam peralatan RVE, menyoroti pentingnya operasi skala laboratorium untuk pemulihan pelarut. Namun, pada skala industri, fokusnya beralih ke modifikasi RVE dengan menghilangkan kondensor, karena tujuan utamanya adalah menghilangkan pelarut dan memperoleh zat antioksidan dari larutan tanaman herbal. Penelitian ini mendalami analisis komparatif efisiensi RVE, khususnya mengkaji pengaruh penggunaan kondensor.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kinerja RVE dengan membandingkan laju pengurangan massa dan konsumsi energi sebagai hasil dari proses ekstraksi oleh RVE dengan variasi kondenser dengan temperatur 23 °C, kondenser dengan temperatur 30 °C dan ketika kondensor dimatikan. Bilangan pengadukan atau bilangan daya telah dipelajari untuk membuktikan bahwa tidak dapat diterapkan pada rotary vacuum evaporator. Analisis yang digunakan menggunakan ANOVA untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh penggunaan kondensor. Waktu evaporasi yang dibutuhkan larutan meniran dan etanol untuk proses ekstraksi telah diperoleh secara eksperimental dengan tanpa melupakan pengaruh temperatur kondensor terhadap kandungan flavonoid pada larutan meniran hasil ekstraksi.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa waktu evaporasi yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur kondensor maka semakin lama waktu yang dibutuhkan rotary evaporator. Hasil dari uji ANOVA menunjukkan bahwa temperatur kondensor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengurangan massa dan konsumsi energi. Temperatur kondensor juga berpengaruh terhadap kandungan flavonoid pada larutan meniran hasil ekstraksi, Rotary vacuum evaporator dengan temperatur kondensor paling rendah menghasilkan larutan meniran dengan kandungan flavonoid yang paling besar, dan sebaliknya rotary vacuum evaporator dengan kondensor yang lebih tinggi menghasilkan larutan meniran dengan kandungan flavonoid yang lebih rendah serta diperkuat dengan rotary evaporator tanpa kondensor dengan hasil larutan meniran yang signifikan jauh lebih kecil dibandingkan dengan rotary evaporator dengan menggunaakan kondensor