Penulis Utama : Aisyah Fithrotulhaq
NIM / NIP : D0219003
×

Sebagai dampak dominasi industri bioskop oleh Jaringan 21 pada awal tahun 2000, bioskop alternatif pun bermunculan sebagai bentuk pertahanan yang dapat menyuguhkan ranah publik yang tidak dapat disuguhkan oleh bioskop komersial. Daerah Istimewa Yogyakarta yang pernah menjadi saksi tumbuhnya perfilman Indonesia, pasca reformasi 1998 turut tumbuh melalui kegiatan komunitas dalam skena lokal. Produksi dan apresiasi film indie lokal pun bertumbuh dan membutuhkan ruang untuk menjangkau pasarnya. Bioskop Sonobudoyo Yogyakarta merupakan ruang putar alternatif di bawah naungan Dinas Kebudayaan DIY memberikan wadah dalam penayangan film produksi lokal, salah satunya yang didanai melalui Dana Keistmewaan. Melalui pemutaran sebanyak 4 kali pada tiap harinya (kecuali hari Senin), sajian filmnya memuat jenis dokumenter, fiksi, dan arsip. Kehadirannya yang berada di Titik Nol Kilometer Jogja turut menjadikan adanya keberagaman penonton yang membawa karakteristik masing-masing.

Penelitian ini menyorot pemaknaan Bioskop Sonobudoyo sebagai ruang putar film alternatif yang kemudian menjadi media konsumsi. Melalui teori interaksionisme simbolik oleh George Herbert Mead, konsep society, mind, dan self diusung. Guna mengetahui pola konsumsi media, penelitian ini mengusung konsep motif dan kepuasan dengan acuan motif penggunaan media oleh McQuail, yakni aspek informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, serta hiburan. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, data diuji dengan teknik triangulasi data, dan data diolah menggunakan teknik interaktif model Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini ialah ditemukannya peran aktor society dalam menginformasikan Bioskop Sonobudoyo, proses mind aktor yang memiliki hasrat mencari hiburan dan pengetahuan untuk selanjutnya direspons dengan tindakan menonton film alternatif di Bioskop Sonobudoyo, serta konsep self berupa pengalaman menjadi sinefil alternatif. Seluruh aspek informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, serta hiburan dalam motif yang dibawa dan kepuasan yang didapatkan oleh penonton. Penelitian ini menemukan adanya motif baru, yakni motif efisiensi waktu yang berkenaan dengan durasi film sebagai acuan berkegiatan dalam mengonsumsi media.

×
Penulis Utama : Aisyah Fithrotulhaq
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : D0219003
Tahun : 2024
Judul : PEMAKNAAN BIOSKOP ALTERNATIF SEBAGAI PEMBENTUK POLA KONSUMSI FILM ALTERNATIF
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. ISIP - 2024
Program Studi : S-1 Ilmu Komunikasi
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : film alternatif; interaksionisme simbolik, komunikasi massa; motif dan kepuasan media; penonton bioskop
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Sri Herwindya Baskara Wijaya, S.Sos., M.Si.
Penguji : 1. Dra. Prahastiwi Utari M.Si., Ph.D.
2. Aulia Suminar Ayu, S.I.Kom., M.I.Kom.
3. Sri Herwindya Baskara Wijaya, S.Sos., M.Si.
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. ISIP
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.