Keberhasilan moda transportasi umum yang efisien saat ini sangat krusial untuk menjaga kelancaran mobilitas harian masyarakat. Kereta, dengan keunggulan dalam kecepatan, keamanan, kenyamanan, kapasitas penumpang, dan fasilitas lengkap, menjadi pilihan tepat. Namun, dengan semakin lengkapnya fasilitas dan peralatan pada kereta, pengoptimalan pengiriman energi listrik ke semua komponen menjadi semakin penting untuk memastikan pasokan listrik yang memadai bagi semua peralatan. PT INKA (Persero) sedang mengembangkan kereta dalam proyek pengadaan 612 unit kereta new generation program replacement tahun 2023-2026 oleh PT KAI (Persero). Penelitian yang bertempat di PT INKA (Persero) ini memiliki tujuan untuk mengobservasi dan menganalisis kondisi sistem distribusi listrik kereta secara langsung. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat efisiensi sistem kelistrikan kereta dengan berfokus pada pengamatan nilai tegangan jatuh dan rugi daya, yang dilakukan dengan cara pengukuran dan simulasi dengan kondisi beban 30-40% ketika pengukuran dan beban maksimal untuk berikutnya dibandingkan satu sama lain dan dievaluasi sesuai dengan standar PUIL 2011. Hasilnya didapatkan bahwa nilai tegangan jatuh 1,51%  dan rugi daya 1,286%  dengan kondisi beban pengamatan yang dihitung secara manual. Sedangkan dengan kondisi beban pengamatan yang disimulasikan didapatkan hasil nilai tegangan jatuh 1,38%  dan rugi daya 1,622%. Terakhir dengan kondisi beban maksimum didapatkan nilai tegangan jatuh sebesar 2,29%  dengan rugi daya 2,6%. Semua hasil masih memenuhi standar tegangan jatuh dan rugi daya 4% sesuai standar.