Penelitian ini bertujuan (1) Untuk menarasikan pengalaman belajar pemuda dalam menggunakan e-modul berbasis multimodal untuk mendukung penguasaan berbicara Bahasa Inggris. (2) Untuk menarasikan persepsi pemuda terhadap penggunaan e-modul berbasis multimodal untuk mendukung penguasaan berbicara Bahasa Inggris. (3) Untuk menarasikan hambatan dan faktor pendukung pemuda terhadap penggunaan e-modul berbasis multimodal untuk mendukung penguasaan berbicara Bahasa Inggris. Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini menggunakan strategi studi narrative inquiry yang melibatkan lima pemuda Desa Piyak yang dipilih secara purposive berusia antara 20 hingga 23 tahun dengan latar belakang keluarga yang beragam dan dengan tingkat kemahiran berbicara Bahasa Inggris dasar. Penelitian ini menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Dalam triangulasi teknik, dengan pengumpulan data melalui buku harian reflektif, data dari sesi wawancara semi-terstruktur dan artefak berupa dokumentasi proses belajar pemuda di Desa Piyak. Sedangkan dalam triangulasi sumber, peneliti mengumpulkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.  Hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) Penggunaan e-modul berbasis multimodal oleh pemuda Desa Piyak dalam belajar bahasa Inggris sangat memberikan pengalaman belajar dalam menguasai bahasa Inggris. Adanya karakteristik e-modul dengan penggunaan aural mode, elemen visual, dan gestural mode memberikan pengalaman belajar dalam penguasaan bahasa Inggris. Audio elemen visual, dan gestural mode dalam e-modul berbasis multimodal yang dikembangkan sangat membantu pemuda Desa Piyak  dalam menguasai, meningkatkan kelancaran, memahami tata bahasa yang benar, memperkaya kosa kata serta menghubungkan topik yang sesuai dengan situasi percakapan dalam bahasa Inggris. (2) E-modul berbasis multimodal untuk mendukung penguasaan berbicara Bahasa Inggris dipersepsikan oleh pemuda Desa Piyak sangat positif sehingga penguasaan bahasa Inggris yang dimiliki berdampak pada adanya rasa percaya diri dalam menggunakan Bahasa Inggris. (3) Pemuda Desa Piyak menghadapi tantangan akses teknologi, kendala teknis, dan motivasi rendah. Namun, dengan fokus pada kompleksitas materi, latihan berbicara yang teratur, dan panduan yang jelas, peggunaanya dapat ditingkatkan. Dengan motivasi tinggi, e-modul multimodal bisa menjadi media yang baik dalam mendukung kemampuan berbicara Bahasa Inggris.