Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui implementasi kebijakan sistem zonasi PPDB dapat memenuhi unsur efisiensi, kalkulabilitas, prediktabilitas dan kontrol teknologi dalam memberikan standarisasi pelayanan. Penelitian ini juga mengkaji tentang tindakan irasionalitas yang muncul sebagai implikasi dari rasionalitas kebijakan sistem zonasi PPDB berbasis daring. Metode yang digunakan pada penelitian ini yakni metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam, kuesioner semi terstruktur dan dokumentasi. Observasi dilakukan dengan mengamati langsung lokasi-lokasi penelitian dan mengetahui kesiapan pelaksanaan PPDB di sekolah. Wawancara dilakukan dengan kepala sekolah atau wakil kepala sekolah, ketua pelaksana PPDB di tingkat sekolah dan orang tua. Kuesioner semi terstruktur ditujukan kepada orang tua guna mengetahui respon mengenai implementasi PPDB zonasi mampu memenuhi indikator efisiensi, efektivitas dan dampak yang dirasakan, sehingga diperoleh persentase dari indikator tersebut. Sedangkan, dokumentasi dilakukan dengan analisis data Peraturan Bupati, notulensi rapat PPDB di sekolah, foto, isu-isu dampak dan kendala pelaksanaan PPDB di Kabupaten Karanganyar yang diperoleh dari internet, media massa dan kanal berita. Data yang telah diperoleh dan diolah kemudian dianalisis menggunakan model analisis data interaktif Miles, Huberman dan Saldana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, diberlakukannya kebijakan sistem zonasi dalam beberapa tahun dinilai mampu memprioritaskan asas efisiensi, efektivitas dan praktikalitas. Akan tetapi, dibalik rasionalitas kebijakan sistem zonasi PPDB yang telah mapan, memunculkan irasionalitas atas rasionalitasnya sebagai implikasi yang memunculkan konsekuensi negatif berupa (1) kendala teknis; (2) terjadinya miskomunikasi; (3) penurunan input sumber daya hingga menghilangkan label favorit; (4) masih adanya daerah blank spot; (5) munculnya tindakan kecurangan; (6) indikasi diskriminasi hak peserta didik; (7) menurunnya kualitas sekolah dan siswa hingga memunculkan kecenderungan orang tua untuk lebih memilih sekolah swasta branding. Hal tersebut menggambarkan bahwa konsep McDonaldisasi telah memberikan implikasi rasionalitas masyarakat kontemporer dalam bidang pendidikan yang justru akan mendatangkan konsekuensi yang lebih serius apabila dibandingkan dengan tingkat kemanfaatannya.