Latar Belakang: Dismenorea disebabkan oleh pembentukan prostaglandin
yang berlebihan sehingga berakibat nyeri saat menstruasi pada perut bagian
bawah dan pinggang. Penanganan menggunakan obat herbal sudah cukup
banyak. Salah satunya pemanfaatan jahe merah, namun belum adanya penelitian
yang membandingkan terkait pemberiannya secara efektif. Penelitian ini
dilakukan untuk menguji perbedaan efektivitas antara pemberian minyak jahe
merah dan air rebusan jahe merah pada remaja dengan dismenorea. 

Metode: Penelitian ini merupakan quasy experimental, two group pre-post test
design. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling
sebanyak 34 remaja yang mengalami dismenorea primer. Penelitian ini dibagi
menjadi 2 kelompok intervensi yang terdiri dari masing-masing 17 remaja pada
minyak jahe merah dan air rebusan jahe merah. Variabel bebas penelitian ini
adalah minyak jahe merah dan air rebusan jahe merah, variabel terikat adalah
skala nyeri dismenorea. Kelompok minyak jahe merah diberikan sebanyak 0,75
mL (untuk area nyeri perut bawah ± 4 cm) yang diukur menggunakan spuit
sebanyak 3 kali sehari selama  2  hari sedangkan kelompok air rebusan jahe
merah dengan merebus 10 gram jahe merah, 10 gram gula merah dan 400 mL
rebus hingga tersisa sekitar 200 mL kemudian diminum 2 kali selama 2 hari.
Pengukuran skala nyeri sebelum dan sesudah intervensi menggunakan kuisioner
WaLIDD. Perbedaan efektivitas kedua kelompok intervensi diuji dengan
independent t-test. 

Hasil: Analisis hasil uji (p-value < 0>bahwa terdapat perbedaan antara pemberian minyak jahe merah dan air rebusan
jahe pada remaja dengan dismenorea. 

Kesimpulan: Air rebusan jahe merah terbukti lebih efektif untuk penanganan
nyeri dismenorea pada remaja.