Salma Fauzia Wardani. K3319062. Pembimbing I: Dra. Bakti Mulyani, M.Si. Pembimbing II: Dr. Endang Susilowati, M.Si. ANALISIS LITERASI KIMIA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI IKATAN KIMIA MELALUI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI BERMUATAN CULTURALLY RESPONSIVE TEACHING TERINTEGRASI ETNOKIMIA DI KELAS X SMA NEGERI 3 SURAKARTA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Januari 2024.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi profil literasi kimia dan prestasi belajar siswa dan menganalisis literasi kimia dan prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 3 Surakarta pada materi ikatan kimia setelah pembelajaran berdiferensiasi bermuatan Culturally Responsive Teaching (CRT) terintegrasi etnokimia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan post-test only design dan purposive sampling yang diawali dengan tahap preliminary study dan dilanjutkan pengumpulan dan analisis data kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 36 siswa kelas X-E2 SMA Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2022/2023. Data dikumpulkan dengan instrumen asesmen diagnostik kognitif, tes literasi kimia dan prestasi belajar kognitif, observasi prestasi belajar afektif dan psikomotorik, jurnal reflektif, dan wawancara. Analisis hasil menunjukkan bahwa 25% siswa berada pada kategori literasi kimia tinggi, 58% siswa berada pada kategori cukup, dan 17% siswa berada pada kategori rendah. Literasi kimia siswa menunjukkan kategori cukup pada tiga indikator, yaitu indikator konten dengan persentase skor 69%, indikator konteks dengan persentase skor 70%, dan indikator High Order Learning Skills (HOLS) dengan persentase skor 74%. Meskipun demikian, terdapat beberapa permasalahan seperti miskonsepsi siswa, kurangnya kebiasaan dalam menyelesaikan soal literasi, dan kurangnya waktu pembelajaran berdiferensiasi bagi siswa untuk memahami seluruh materi. Namun, hasil tes literasi kimia pada indikator sikap menunjukkan sikap siswa terhadap isu-isu kimia sangat baik setelah pembelajaran ditunjukkan dengan persentase skor 94%. Selanjutnya, hasil tes prestasi belajar kognitif menunjukkan bahwa 58% siswa telah mencapai ketuntasan Tujuan Pembelajaran (TP), sementara 42% siswa belum mencapai ketuntasan TP. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menjelaskan cara suatu unsur mencapai kestabilan (persentase skor 75%) dibandingkan dengan menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion (persentase skor 70%). Siswa yang tidak tuntas TP dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti miskonsepsi, kurang latihan dalam pemahaman materi, dan kebutuhan metode pembelajaran yang memberikan manfaat lebih merata agar siswa lebih mudah memahami ikatan kimia. Observasi terhadap prestasi belajar afektif menunjukkan bahwa mayoritas siswa memiliki sikap yang cukup baik dengan persentase skor 58%, lalu diikuti kategori baik  dengan persentase skor 25%, kemudian kategori kurang baik dengan persentase skor 17%. Indikator bergotong royong menjadi indikator dengan persentase skor tertinggi dibandingkan indikator bernalar kritis dan berkebhinekaan global, yaitu 72%. Hal ini mengindikasikan bahwa pembelajaran berdiferensiasi bermuatan CRT terintegrasi etnokimia berhasil mendorong kemampuan siswa dalam berkolaborasi. Selanjutnya, hasil observasi prestasi belajar psikomotorik menunjukkan bahwa mayoritas siswa memiliki keterampilan yang cukup baik dengan persentase skor 56%, lalu diikuti kategori kurang baik dengan persentase skor 22%, kemudian kategori baik dengan persentase skor 19%. Indikator keterampilan kerja sama menjadi indikator dengan persentase skor tertinggi dibandingkan dengan indikator keaktifan dan kebenaran konsep, yaitu 72%. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi bermuatan CRT terintegrasi etnokimia mampu menarik minat siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, hasil rata-rata prestasi belajar afektif dan psikomotorik siswa yang cukup baik menunjukkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi bermuatan CRT terintegrasi etnokimia mampu mendorong siswa untuk memiliki sikap dan keterampilan yang cukup baik. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi bermuatan CRT terintegrasi etnokimia memberikan dampak positif terhadap literasi kimia dan prestasi belajar siswa. Meskipun terdapat beberapa tantangan dalam pembelajaran, seperti miskonsepsi siswa dan keterbatasan waktu pembelajaran, hasil menunjukkan metode pembelajaran yang diterapkan membantu mayoritas siswa dalam memahami materi ikatan ion. Selain itu, pembelajaran ini juga berhasil menunjukkan minat siswa yang tinggi terhadap isu-isu kimia. Hal ini mengindikasikan pentingnya pembelajaran berdiferensiasi dan pendekatan CRT terintegrasi etnokimia dalam pembelajaran kimia untuk meningkatkan kualitas literasi kimia dan prestasi belajar siswa.