Latar Belakang:
Akne vulgaris merupakan penyakit inflamasi kronis pada unit pilosebasea. Beberapa faktor yang
berperan pada patogenesis akne vulgaris seperti ketidakseimbangan hormon, peningkatan produksi
sebum, inflamasi dan keterlibatan C. acnes. Cutibacterium acnes dapat merangsang respons imun
adaptif dengan menginduksi limfosit T helper (Th)-1 dan Th-17 untuk mengeluarkan sitokin
proinflamasi. T helper-17 juga berperan dalam mengekpresikan sitokin proinflamasi seperti IL-26.
Interleukin-26 merupakan sitokin proinflamasi yang meningkat saat terjadi respons inflamasi.

Tujuan:
Mengetahui perbedaan kadar serum IL-26 pada berbagai derajat keparahan akne vulgaris

Metode: 
Penelitian ini menggunakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan rancangan
penelitian studi potong lintang menggunakan teknik consecutive sampling. Sampel subjek penelitian
ini adalah 34 sampel. 7 pasien pada penelitian ini di dropout. Analisis yang digunakan untuk menguji
hipotesis adalah uji Kruskal Wallis dan uji Mann Whitney. Uji statistik dianggap bermakna apabila
p<0>

Hasil: 
Hasil penelitian ini didapatkan perbedaan kadar serum IL-26 pada akne vulgaris derajat keparahan
ringan terhadap derajat keparahan sedang (p= 0,425), pada akne vulgaris derajat keparahan ringan
terhadap derajat keparahan berat (p=0,051) dan akne vulgaris derajat keparahan sedang terhadap
derajat keparahan berat terdapat perbedaan bermakna (p=0,007).

Kesimpulan: 
Terdapat perbedaan kadar serum IL-26 pada akne vulgaris derajat sedang dengan akne vulgaris
derajat berat.