Energi matahari merupakan sumber energi terbarukan yang tersedia melimpah dan memiliki beragam kegunaan. Salah satu metode yang sangat efisien dalam memanfaatkan energi matahari adalah melalui proses photothermal. Namun, penerapan metode ini secara luas terhambat oleh biayanya yang tinggi, sebagian disebabkan oleh penggunaan bahan yang mahal seperti keramik dan logam sebagai komponen utama absorben. Untuk mengatasi masalah ini, penelitian ini mengeksplorasi kinerja material alami untuk absorben photothermal matahari, yang melimpah dan hemat biaya. Material yang dipilih antara lain andesite, coal, dan pumice. Selain itu, penelitian ini menyelidiki ukuran butiran yang optimal. Kolektor surya yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi tabung, reflektor parabola majemuk, dan lensa Fresnel. Metodologi penelitian dan pengembangan (Litbang) ini menggunakan prosedur eksperimental dengan pengolahan data kuantitatif, termasuk analisis matematis kinerja termodinamika dan optik, serta analisis statistik Coefficient of Variation (CV). Selanjutnya data kualitatif morfologi material diperiksa menggunakan SEM-EDX. Hasilnya menunjukkan struktur perangkap cahaya yang unik untuk setiap material alami, dengan permukaan andesite yang kasar, coal yang didominasi retakan, dan pumice yang bercirikan lubang berpori. Material pembangkit suhu optimal adalah coal dengan ukuran 10 – 20 mesh. Pada pengujian simulasi yang difokuskan menggunakan lensa Fresnel, suhu optimal tercatat sebesar 378,15 K, sedangkan pada pengujian tanpa beban mencapai 399,25 K. Absorben photothermal material coal menunjukkan nilai efisiensi konversi energi dan eksergi masing-masing sebesar 86,64% dan 21,29%. Selain itu, efisiensi energi dan eksergi kolektor surya didapatkan sebesar 33,27% dan 5,51%, sedangkan efisiensi penyimpanan energi dan eksergi pemanas air didapatkan sebesar 27,85% dan 5,90%.