Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis segmentasi pasar surat kabar Sin Po tahun 1910-1942, perkembangan iklan dalam surat kabar Sin Po tahun 1910-1942. Penelitian ini merupakan penelitian historis dengan menggunakan pendekatan ekonomi dan komunikasi. Sumber data yang digunakan adalah sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer meliputi surat kabar dan arsip. Sumber data sekunder meliputi buku, jurnal dan skripsi yang mendukung penulisan berkaitan dengan iklan dan surat kabar Sin Po. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan studi pustaka. Teknik analisis data menggunakan analisis data historis, selanjutnya data dijabarkan menggunakan teori-teori yang mendukung meliputi teori perkembangan, segmentasi, iklan, dan surat kabar. Prosedur penelitian meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan segmentasi pasar surat kabar Sin Po adalah segmentasi geodemografis, dengan jangkauan pemasaran yang luas hingga ke luar pulau Jawa dan jangkauan pemasaran yang terdiri atas golongan Tionghoa totok, Tionghoa peranakan, dan golongan masyarakat pribumi. Strategi yang digunakan oleh Sin Po dalam mencapai segmentasi pasar adalah mendukung gagasan menentang ketidakadilan dan kolonialisme yang dialami oleh masyarakat Tionghoa dan Indonesia, mengeluarkan produk dengan beragam edisi surat kabar untuk menyesuiakan selera pasar, melakukan pembenahan dan pembaharuan internal untuk menunjang pemasaran. Perkembangan iklan surat kabar Sin Po mengalami mengalami pasang surut. Tahun 1910-1912 surat kabar Sin Po terbit mingguan dengan menampilkan lebih sedikit iklan dikarenakan hanya menerbitkan 4 halaman. Tahun 1912-1920 Sin Po mengalami peningkatan harga berlangganan surat kabar dan iklan, diikuti dengan pergantian dari surat kabar mingguan menjadi surat kabar harian dengan penambahan jumlah halaman sebanyak 8 lembar, porsi iklan yang ditampilkan lebih banyak dan dikelompokkan dalam satu kategori iklan, serta jumlah barang yang diiklankan semakin beragam. Memasuki tahun 1921-1927, Sin Po mengalami kesulitan keuangan akibatnya pemasukan dari iklan dan langganan surat kabar menurun, sehingga dilakukan banyak terobosan dan perubahan baru untuk meningkatkan penjulan dan menjangkau lebih banyak khalayak baik masyarakat Indonesia maupun Tionghoa. Tahun 1928 keuangan Sin Po mulai stabil, iklan-iklan yang muncul semakin beragam mencakup iklan produk konsumsi, barang manufaktur, iklan jasa, iklan hiburan, iklan layanan masyarakat, dan iklan lowongan pekerjaan. Keadaan ini berlangsung hingga tahun 1942, sebelum Sin Po memutuskan pemberhentian penerbitan sementara.