Penulis Utama : Indah Wulandari
NIM / NIP : K4406028
× Tujuan penelitian ini adalah: (1)Untuk mengetahui latar belakang berdirinya Sapta Darma di kabupaten Karanganyar, (2) Untuk mengetahui isi ajaran Sapta Darma, (3) Untuk mengetahui tanggapan pemerintah terhadap perkembangan aliran kejawen Sapta Darma di kabupaten Karanganyar, (4) Untuk mengetahui pengaruh kebudayaan kejawen dan agama Islam dalam ajaran Sapta Darma di kabupaten Karanganyar. Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian deskriptif kulaitatif. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data kemudian dianalisis secara kualitatif, yaitu dengan cara data yang sudah diperoleh dikumpulkan, diatur, diurutkan, dikelompokkan dan diolah untuk disajikan kedalam bentuk laporan penelitian. Pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Aliran Kejawen Sapta Darma di Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu di antara agama Jawa yang mengajarkan kepada penganutnya untuk senantiasa mengagungkan Alloh, serta berbuat baik kepada siapa saja tanpa memandang suku, agama, maupun ras. Aliran Kejawen Sapta Darma berkembang di kabupaten Karanganyar dengan jalan Pangusadan (pengobatan di jalan Tuhan). Dengan jalan Pangusadan banyak warga masyarakat yang kemudian tertarik untuk masuk dan mempelajari ajaran Sapta Darma, (2) Ajaran Sapta Darma mengajarkan penganutnya untuk menjalankan wewarah tujuh, wewarah tujuh (Tujuh kewajiban suci) merupakan pedoman hidup penganut ajaran Sapta Darma, (3) Perkembangan Sapta Darma di Kabupaten Karanganyar mendapat tanggapan positif baik dari pemerintah maupun masyarakat. Peraturan pemerintah tentang aliran kepercayaan melegalkan keberadaan ajaran Sapta Darma. Undang-undang nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan yang memperbolehkan warga penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa tidak menulis agama dalam Kartu Tanda Penduduk merupakan salah kebebasan yang diperoleh Sapta Darma dari pemerintah. Tingkah laku penganut Sapta Darma yang sopan, luwes, serta supel membawa keuntungan bagi para penganut Sapta Darma, karena masyarakat mampu menerima penganut Sapta Darma di lingkungan masyarakat, (4) Dalam ajaran Sapta Darma memiliki kesamaan dengan ajaran Islam, terutama dalam mensifati asma Alloh. Selain itu, ajaran Sapta Darma tentang syirik juga melarang penganutnya untuk meminta pertolongan kepada para roh jahat. Sapta Darma mengajarkan kepada para penganutnya untuk senantiasa mengagungkan Alloh. Ajaran Sapta Darma merupakan sebuah bukti terdapat elastisitas kebudayaan Jawa terhadap kebudayaan-kebudayaan asing (Hindu-Budha dan Islam). Dalam Sapta Darma akan nampak perpaduan antara kebudayaan Jawa dengan kebudayaan Hindu-Budha dan Islam. Ajaran Sapta Darma menganggap Semar adalah Kyai Lurah di Jawa, sedangkan Semar merupakan kebudayaan asli Jawa.
×
Penulis Utama : Indah Wulandari
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : K4406028
Tahun : 2010
Judul : Aliran kejawen sapta darma ( studi tentang elastisitas kebudayaan jawa terhadap proses islamisasi di kabupaten Karanganyar )
Edisi :
Imprint : Surakarta - FKIP - 2010
Program Studi : S-1 Pendidikan Sejarah
Kolasi :
Sumber : UNS-FKIP Jur.Pendidikan Sejarah-K.4406028-2010
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dra.Sutiyah,M.Pd
2. Drs.Djono,M.Pd
Penguji :
Catatan Umum : 1151/2010
Fakultas : Fak. KIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.