×
Padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditas tanaman pangan utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Keberadaan gulma pada lahan budidaya dikhawatirkan dapat menghambat proses pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Salah satu faktor yang menentukan keragaman gulma pada suatu lahan yaitu penggunaan jarak tanam. Penerapan jarak tanam yang kurang tepat, akan memberikan peluang bagi gulma untuk tumbuh dengan subur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Agustus 2020 di lahan pertanaman padi sawah yang berlokasi di Desa Jati, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode survei. Pengambilan data gulma menggunakan metode kuadrat dilakukan pada masing-masing petak perlakuan dengan ukuran plot 50 cm x 50 cm. Perlakuan yang diterapkan pada penelitian ini adalah jarak tanam yang terdiri dari 3 taraf yaitu J1 (12 cm x 30 cm), J2 (15 cm x 30 cm), dan J3 (18 cm x 30 cm). Masing-masing perlakuan dilakukan dengan 12 ulangan, sehingga terdapat 36 plot sampel yang diamati setiap pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gulma yang tumbuh sebelum olah tanam pada hasil analisis vegetasi awal sebanyak 6 spesies gulma yang terdiri dari 4 spesies gulma berdaun lebar dan 2 spesies gulma rerumputan. Spesies gulma yang tumbuh pada ketiga perlakuan jarak tanam adalah Leptochloa chinensis, Ludwigia hyssopifolia, Cyperus rotundus, Marsilea crenata, Althernanthera philoxeroides, dan Ageratum conyzoides. Perlakuan jarak tanam 18 cm x 30 cm mampu menekan keragaman jenis gulma. Perlakuan jarak tanam 15 cm x 30 cm mampu menekan dominansi gulma Leptochloa chinensis karena menghasilkan rata-rata nilai SDR terendah yaitu 87,42%.