×
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mempengaruhi semua sector perekonomian yang dapat merubah perilaku permintaan uang masyarakat. Pada era digitalisasi, permintaan uang oleh masyarakat tidak hanya dalam bentuk kartal (base money) tetapi juga uang elektronik (e-money). Oleh sebab itu, penelitian ini mengestimasi pengaruh teknologi informasi dan komunikasi terhadap permintaan uang dalam bentuk e-money dan base money masyarakat di 34 provinsi di Indonesia pada periode 2017-2022. Nilai permintaan uang oleh masayarakat diukur menggunakan nilai Jumlah Uang Beredar (JUB) yang dimiliki oleh masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode regresi data panel. Hasil estimasi Random Effects Model (REM) dalam penelitian menunjukkan bahwa Suku Bunga Acuan Bank Indonesia (BI7drr), Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK), dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap JUB Base-Money, sedangkan Indeks Harga Konsumen (IHK) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap JUB Base Money. Temuan lain yang diperoleh dengan estimasi Fixed Effects Model (FEM) menunjukkan bahwa Suku Bunga Acuan Bank Indonesia (BI7drr) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap JUB E-Money, Indeks Harga Konsumen (IHK) berpengaruh tidak signifikan terhadap JUB E-Money, serta Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap JUB E-Money. Hasil pembahasan dalam penelitian dapat menjadi rekomendasi bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan pembangunan teknologi informasi dan komunikasi serta bagi bank sentral dalam merumuskan kebijakan pengelolaan uang rupiah dalam bentuk base money dan e-money.