Isu lingkungan telah menjadi perhatian utama global dalam beberapa tahun terakhir, pemanasan global, polusi udara, penanganan sampah, deforestasi, dan polusi air sebagai isu-isu krusial. Sikap manusia terhadap alam dianggap sebagai salah satu penyebab utama degradasi lingkungan. Pendidikan lingkungan hidup merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen manusia terhadap pelestarian lingkungan hidup. Penelitian ini mengeksplorasi pemberdayaan masyarakat pesantren melalui program pesantren ramah lingkungan menuju pembangunan berkelanjutan. Pesantren berperan sebagai lembaga pendidikan Islam yang memainkan peran kunci dalam mendidik generasi muda dengan nilai-nilai agama, moral, dan etika. Pesantren juga menjadi pusat pembelajaran yang memelihara dan mewariskan tradisi keislaman secara turun-temurun. Selain itu, pesantren juga memiliki peran yang signifikan dalam pengelolaan lingkungan. Dalam konteks ini, pesantren sering kali berfungsi sebagai agen perubahan yang mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan dalam pengelolaan lingkungan, seperti penghijauan, pengelolaan sampah, dan konservasi energi. Melalui program-program seperti Ekopesantren, pesantren mampu menjadi contoh dalam menjaga keberlanjutan lingkungan sekitarnya. Pesantren juga memiliki dampak sosial yang besar dalam masyarakat. Mereka tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga pusat aktivitas keagamaan dan sosial bagi masyarakat sekitarnya. Pesantren sering kali menjadi tempat bagi berbagai kegiatan sosial dan keagamaan, yang memperkuat ikatan antarwarga dan mempromosikan solidaritas serta kepedulian terhadap lingkungan. Penelitian ini didasarkan pada studi kasus Pondok Pesantren Islam Modern (PPMI) Assalaam, yaitu pesantren modern yang mengintegrasikan ajaran Islam dan pendidikan lingkungan hidup. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, analisis dokumen, dan observasi langsung. Hasil penelitian menjawab empat pertanyaan penelitian, yaitu: Pertama, Program Pesantren Ramah Lingkungan di PPMI Assalaam melibatkan seluruh masyarakat pesantren untuk menciptakan pendidikan yang seimbang antara agama, lingkungan, dan nilai-nilai sosial. Kedua, kesadaran lingkungan di PPMI Assalaam terdiri dari tiga dimensi: keyakinan berdasarkan ajaran Islam, tanggung jawab kolektif, dan pengetahuan praktis. Ketiga, pemberdayaan masyarakat di PPMI Assalaam mengadopsi pendekatan profetik dengan melibatkan semua stakeholder pesantren, berfokus pada kesetaraan, partisipasi, kemandirian, dan berkelanjutan. Keempat, pemberdayaan masyarakat di PPMI Assalaam memiliki keterkaitan erat dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan, energi, dan ekonomi berkelanjutan. Penelitian ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang implementasi program pesantren ramah lingkungan dan dampaknya terhadap kesadaran lingkungan serta pemberdayaan masyarakat, dengan mengintegrasikan nilai-nilai Islam dan tujuan pembangunan berkelanjutan.